Radarjakarta.id I Kukar – Bertempat di Fatma Tenggarong, Dalam rangka mendukung pembangunan IKN dan Pemilu serentak 2024, Dit Inltelkam gelar kegiatan Focus Group (FGD) Merawat kebhinekaan, Selasa (4/7/2023).
Pada pegelaran FGD itu turut Hadir IPDA Suprianto PS. Panit Subdit Politik Polda Kalimantan Timur, Rinda Desianti Kaban Kesbangpol Kukar, Erwin Rochyat Rektor unikarta, H.Norjali, S.E., M.E kemenag Kukar, I Nyoman Surada, S.H PHDI Hindu Kab. Kukar.
Selain itu juga ada FKUB Kukar seperti MUI, PCNU, PD Muhammadiyah, Dewan Paroki St Tenggarong, BPAGK, PHDI Hindu, Walubi Budha serta para tamu undangan lainnya.
Kegiatan yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FKUB itu I Nyoman Surada PHDI Hindu Kab. Kukar menyampaikan melalui forum itu dirinya berharap dapat menimbulkan keharmonisan dan kerukunan masyarakat khususnya masyarakat Kab. Kutai Kartanegara menjelang pemilu dan pembangunan IKN.
Sementara itu Narasumber dari Kesbangpol, Rinda meneranhkan bahwa kegiatan Forum diskusi ini untuk mempererat kesatuan dan persatuan kita menjelang pemilu 2024 dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Dirinya menekankan perlunya pendidikan politik yang harus kita tanamkan sejak dini kepada anak anak kita agar anak anak kita lebih paham dengan permasalahan politik dan penyelenggaraan pemilu.
“Dalam hal ini diharapkan kepada partai politik dan tokoh-tokoh agama agar turut berperan aktif,” ujarnya.
Sambungnya, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 bahwa Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin mempunyai hak memilih.
Selain itu Narasumber dari Kemenag Kab. Kukar Norjali menjelaskan bahwa berdasarkan Sejarah bangsa, kita sudah ingin bersatu sejak dulu dan kita ingin merawat persatuan itu dan kita sudah berikrar dengan sumpah pemuda.
“Menjelang pemilu 2024 tentunya banyak isi isu yang berkembang di kalangan masyarakat yang dapat merusak dan membuat masayarakat terpecah belah,” ucapnya.
“Mari kita tanamkan kebersamaan dengan ikhlas menerima perbedaan dan memahami setiap perbedaan pada setiap agama sehingga dapat menciptakan kerukunan umat beragama,” tuturnya.
(Eva)*