Radarjakarta.id I Jakarta – Sebuah video tentang kekesalan seorang pendeta akibat pelegalan pernikahan sejenis viral di media sosial. Pendeta ini bahkan menyebut jika Indonesia mayoritasnya bukan umat Islam, maka akan banyak pendeta liberal yang juga melegalkan perkawinan sejenis.
Salah satu akun twitter yang memuat penyataan pendeta yang belakangan ini diketahui bernama Pendeta Mell Altock ini, adalah akun @MaiaAlcaff. Unggahan video ini diberi caption Ini saudara kita yang Kristiani pun menolak eljibiti. Respek sama Bapak Pendeta ini dengan pemikirannya jernihnya.
Dalam video yang diunggah tersebut, seorang yang disebut pengunggah video sebagai pendeta berbicara: Di beberapa negara barat LGBT sudah legal. Kampanye legalitas LGBT dan mereka menang. Maka boleh menikah sejenis. Dan pendeta yang tidak menikahkan sejenis ini pendeta ini bisa dipidana karena melanggar HAM versi negara-negara barat tesebut.
Nah saya bersyukur di Indonesia ini, saya pribadi lho saya tidak dengar dari orang, saya banyak mengutip orang juga, tapi ini saya punya pandangan pribadi. Saya bersyukur Indonesia mayoritas Islam. Saya tidak bisa bayangkan kalau Indonesia juga mayoritas Kristen, di penuhi pendeta-pendeta liberal maka saya yakin mereka akan melegalkan juga, seperti pendeta-pendeta atau gereja di Australia, Amerika, eropa yang sudah melakukan pemberkata sejenis, dengan alasan HAM dan sebagainya.
Mereka tidak pernah memikirkan Alkitab, mereka hanya memikirkan HAM. Mereka pikir HAM bisa menggeser hak Allah. Itu kacau tuh. Makanya bagi saya, dalam hal ini lho ya, dalam hal LGBT andai kata Indonesia bukan Islam, saya yakin akan habis. Saya yakin LGBT legal. Banyak banget orang yang mengaku beragama Kristen tapi jahatnya minta ampun.
Persoalan LGBT sudah memang sudah sangat memprihatinkan. Baru-baru ini terungkapnya grup chat lesbian, gay, biseksual, atau transgender (LGBT) yang berisi anak-anak usia sekolah dasar di Pekanbaru, Riau, menjadi kabar yang mengagetkan. Di luar negeri, seperti Amerika, jumlah anak muda yang mengidentifikasi diri sebagai LGBT pun ditemukan meningkat. (*)