Sulami ‘Manusia Kayu’ Tutup Usia, Tinggalkan Pesan Terakhir

banner 468x60

Radarjakarta.id I Sragen – Masih ingatkah kamu dengan Sulami ‘Manusia Kayu’? Perempuan asal Sragen, Jawa Tengah ini dilaporkan meninggal dunia pada Senin (12/6/2023).

Sulami mengembuskan napas terakhir di usia 42 tahun. Ia telah berjuang melawan penyakit yang membuat tubuhnya kaku sejak duduk di bangku kelas 4 SD.

Kondisi tersebut juga dialami oleh saudara kembarnya, Paniyem. Sang kembaran mengalami penyakit serupa sejak kecil dan meninggal lebih dahulu pada tahun 2013.

Hampir seluruh persendian tulang Sulami kaku sehingga tak bisa digerakkan. Dia pun lebih banyak menghabiskan hidup di ranjang sederhana di rumah neneknya, Ginem, di Dusun Selorejo, Desa Mojokerto, Kedawung, Kabupaten Sragen.

Awal Penyakit
Sulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kakuSulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kaku.

Ginem menceritakan bahwa semula masalah kesehatan yang dialami sang cucu berawal dari benjolan. Berbagai usaha pun telah ditempuh demi kesembuhan Sulami.

“Dua tahun setelah itu tubuhnya menjadi kaku. Tinggal pergelangan kaki dan tangan, leher serta jari-jarinya yang bisa digerakkan secara terbatas. Akhirnya dia hanya bisa tiduran saja. Beberapa kali dibawa berobat ke rumah sakit, tapi juga tak bisa sembuh,” papar Ginem.

Sulami yang memiliki tubuh kaku membuat ia harus dibantu untuk melakukan banyak hal. Jika ingin mandi atau makan, Sulami dibangunkan dengan diangkat. Selanjutnya dia berjalan tertatih ditopang sebatang tongkat. Setelah selesai dengan urusannya, Sulami kembali ke kamar untuk kembali berbaring.

Untuk berbaring telentang, Sulami harus membanting tubuhnya ke kasur. Kemudian, ada kerabat yang meletakkan posisi tidurnya.

Sulami pun pasrah menerima takdirnya. Ia yakin jika tak sembuh, maka ada balasan setimpal untuknya dari Tuhan.

“Saya sudah ikhlas. Kalau memang tidak akan mendapatkan kesembuhan di dunia ini, saya yakin ada balasan kehidupan yang lebih baik di alam berikutnya nanti,” kata Sulami yang saat itu berusia 36 tahun.

Menurut ahli kedokteran tulang, belum ada obat yang secara khusus bisa menyembuhkan penyakit yang diderita Sulami.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Sulami rupanya sempat meninggalkan pesan terakhir kepada keluarga dan tetangga.

(Red)*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60