foto: ilustrasi rumah
RADAR JAKARTA|Depok – Presenter sekaligus politikus Uya Kuya tengah menghadapi sengketa tanah warisan milik ayahnya, Nararya Sutrasno, yang diduga diserobot oleh pengembang properti yang berhubungan dengan mafia tanah. Tanah yang terletak di Desa Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat itu seharusnya menjadi haknya, namun kini dikuasai oleh pihak lain.
Uya Kuya, yang baru terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2025-2029, mengungkapkan bahwa ia akan mengambil langkah hukum untuk memperjuangkan haknya. “Oh tanah almarhum bapak saya di daerah Pagedangan Sawangan? Itu jadi tanahnya sudah ada sertifikat hak milik dan lain sebagainya, tiba-tiba dikuasai oleh salah satu developer, gue lupa namanya apa,” kata Uya Kuya saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).
Suami Astrid Kuya itu mempertanyakan bagaimana mungkin sertifikat tanah yang sah bisa diabaikan, sementara pihak lain dapat mengklaim kepemilikan. Ia menduga adanya sertifikat ganda yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang kemudian memicu sengketa. “Dan lucunya mereka bisa menuntut BPN dan lain sebagainya. Jadi intinya saya bingung kenapa negara ini, kita punya sertifikat bisa dikuasai oleh orang lain dan double-double,” ujarnya.
Meski kecewa, Uya bertekad untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. Ia meyakini ada oknum yang memanfaatkan celah hukum demi kepentingan pribadi. “Tapi, janji saya adalah saya akan mengurus kasus tanah bapak saya di Pagedangan Sawangan ini. Karena saya yakin yang terlibat juga ada oknum-oknum,” tegasnya.
Uya juga mengungkapkan bahwa ayahnya sempat berusaha mengurus sengketa ini sebelum wafat, namun menemui banyak kendala. “Iya, dan waktu itu bapak saya nggak cerita banyak, jadi dia baru cerita tiga tahun lalu. Dan dia sempat urus sendiri dan susah,” katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, Uya Kuya telah mempersiapkan langkah hukum yang tegas. Ia yakin dengan dukungan tim pengacara yang solid, ia dapat membuktikan kepemilikan sah atas tanah tersebut. “Jadi kita harus berani bersuara untuk kebenaran dan keadilan,” pungkasnya.
Uya berharap pemerintah dapat mengambil tindakan tegas terhadap mafia tanah yang semakin marak. Menurutnya, masyarakat perlu berani bersuara demi menuntut keadilan. Ia ingin memastikan bahwa warisan ayahnya tidak jatuh ke tangan yang salah dan tetap menjadi milik keluarga.(*)