Radarjakarta.id | JAKARTA – Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai gerbang utama logistik Indonesia, kini menjadi sorotan tajam bagi banyak perusahaan logistik di tanah air. Para pengguna jasa pelabuhan tersebut mengungkapkan kekecewaan dan keluhan terkait sistem pelayanan yang buruk, yang menyebabkan kerugian besar dan mempersulit proses pengiriman barang.
Menurut Ibu Wiwik, Pemimpin Perusahaan PT Sindo Makmur Logistik sekaligus Sekretaris DPD Klub Logindo DKI Jakarta, pelayanan yang bertele-tele dan sistem yang tidak efisien semakin memperburuk situasi.
“Kami sangat kecewa dengan sistem pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok yang bertele-tele. Keterlambatan dan error, serta panjangnya alur dalam proses pengeluaran dan pengiriman barang, telah menyebabkan biaya yang sangat besar dalam dunia logistik. Ini berdampak pada kerugian besar bagi perusahaan kami,” ujarnya dengan nada frustrasi.
Kerugian yang dialami oleh perusahaan-perusahaan logistik bukan hanya dalam bentuk waktu yang terbuang, tetapi juga ancaman terhadap hubungan bisnis yang sudah lama dibangun.
“Kami khawatir bahwa jika sistem pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok tidak segera diperbaiki, maka perusahaan logistik di Indonesia akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi,” lanjut Ibu Wiwik, mencerminkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan pelaku usaha.
Kendala yang dihadapi di Pelabuhan Tanjung Priok, terutama dalam proses administratif dan pengelolaan barang, telah menjadi masalah yang tak teratasi dalam beberapa waktu terakhir. Proses yang panjang dan rumit membuat pelaku usaha harus menghadapi keterlambatan pengiriman barang yang mencapai berjam-jam, bahkan mempengaruhi jalannya distribusi barang ke berbagai wilayah di Indonesia.
Banyak perusahaan logistik berharap agar pihak berwenang segera melakukan langkah konkret untuk memperbaiki sistem pelayanan tersebut. Ibu Wiwik memberikan saran agar pemerintah mengontrol dan mempermudah alur pelayanan, serta meningkatkan sistem informasi teknologi (IT) di setiap terminal pelabuhan.
“Pangkas beberapa alur yang tidak perlu dan tingkatkan sistem IT dalam pelayanan di terminal-terminal di dalam pelabuhan. Agar Pelabuhan Tanjung Priok dapat kembali menjadi andalan bagi dunia usaha,” ujarnya, berharap agar sinergi antara pemerintah dan pelaku bisnis bisa memperbaiki situasi yang ada.
Para pelaku usaha dan pengguna jasa berharap agar Pelabuhan Tanjung Priok dapat segera berbenah dan memperbaiki sistem pelayanan yang sudah terlanjur mengecewakan.
Dengan langkah konkret dan perbaikan yang efisien, diharapkan Pelabuhan Tanjung Priok bisa kembali menjadi pelabuhan yang kompetitif dan terpercaya, yang mendukung keberlanjutan dunia usaha serta meningkatkan daya saing industri logistik Indonesia di pasar global.