Rayakan Malam Imlek, Marching Band Hibur Warga Panipahan

banner 468x60

Radarjakarta.id | ROKAN HILIR – Pertunjukan Marching Band di dalam Pawai budaya Tionghoa dengan berkeliling, satu dari rangkaian acara ‘Festival Tionghoa’ menjadi Kemeriahan di malam tahun baru Imlek bagi masyarakat dan warga Tionghoa di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas Rokan Hilir Riau pada jumat malam (9/2/2024).

Tahun ini, pertunjukan Festival tersebut di meriahkan oleh siswa-siswi yayasan sekolah Methodist, Terlihat juga di sejumlah jalan-jalan hiasan ratusan lampion Saat siang hari sepanjang jalan tersebut terlihat warna khas yang memerah, serta saat malam hari terlihat terang dengan ratusan lampion.

Dalam tradisi Tionghoa, setiap tahun diwakili oleh salah satu dari 12 hewan berbeda yang ada di dalam zodiak China atau shio. Pada 2024, kita akan berpindah dari Tahun Kelinci ke Tahun Naga.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Tahun ini adalah Tahun Naga Kayu hanya terjadi setiap 60 tahun sekali. Tahun Naga Kayu terbaru terjadi pada tahun 1964 dan, sebelum itu, pada tahun 1904.

Dipercayai bahwa orang yang lahir di bawah setiap tanda zodiak berelemen memiliki seperangkat ciri kepribadian unik yang memengaruhi kehidupan mereka.

Naga adalah hewan kelima dalam zodiak China. Dalam budaya Tionghoa, shio naga melambangkan keberuntungan, kekuatan, kesehatan, dan elemen laki-laki.

Salah seorang warga Thionghoa, Ambu (63) menuturkan, secara rutin setiap tahun warga Panipahan membuat lampion saat perayaan imlek. Lampion-lampion itu dipasang di rumah. Selain itu juga disiapkan kue dan perlengkapan lainnya menjelang perayaan imlek pada Sabtu (10/2).

“Setiap tahun selalu ada, lampion di dalam perayaan imlek di panipahan,” ujar Ambu.

“Tradisi ini kami lestarikan sejak dahulu hingga sekarang, Sebagai orang Thionghoa saya percaya Tahun Baru Imlek memiliki makna sebagai perwujudan dari harapan-harapan masyarakat Tionghoa. Harapan itu di antaranya keselamatan, kemakmuran, dan kesejahteraan” katanya

“Kita berharap di tahun Naga Kayu yang muncul 60 tahun sekali ini merupakan awal yang baik bagi kesuksesan kita semua, terutama saat kita mau pemilu 2024, semoga berjalan lancar, aman dan kita memiliki pemimpin masa depan yang toleransi,” pungkasnya.

Asal usul Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14 SM, ketika masa pemerintahan Dinasti Shang, dan asal-usulnya kaya akan legenda.

Mitologi Tionghoa menceritakan asal usulnya kembali ke pertempuran melawan monster yang disebut Nian – yang berarti “tahun” dalam bahasa China.

Nian akan tiba pada hari pertama tahun baru untuk meneror penduduk desa. Namun, penduduk desa menemukan bahwa Nian takut dengan suara keras, cahaya terang, dan warna merah.

Jadi setiap tahun baru, penduduk desa akan menggantung lentera merah untuk menakut-nakuti Nian dan menyalakan petasan juga. Nian tidak pernah terlihat lagi. | Santi Sinaga*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60