RADAR JAKARTA|Jakarta — Monas kembali bergemuruh! Ribuan warga dari berbagai penjuru Jakarta dan sekitarnya memenuhi kawasan Monumen Nasional dalam perayaan Lebaran Betawi 2025. Acara budaya tahunan ini menjadi magnet besar yang menyatukan masyarakat dari segala usia dan latar belakang.
Dengan mengusung tema “Menyongsong Lima Abad Jakarta dengan Semangat Mempererat Kearifan Lokal Masyarakat Betawi,” Lebaran Betawi 2025 tak hanya menjadi ajang hiburan, melainkan juga pengingat pentingnya menjaga jati diri budaya Betawi di tengah arus modernisasi kota.
Sejak pagi hari, pengunjung sudah memadati sisi selatan dan tenggara Monas untuk menikmati beragam suguhan budaya khas Betawi, di antaranya:
- Prosesi Hantaran Lebaran Betawi
- Lenong Betawi dan Tanjidor
- Gambang Kromong dan Rebana Biang
- Tari Topeng Blantek, Atraksi Silat Palang Pintu, hingga pertunjukan Ondel-ondel
- Pembuatan dodol Betawi secara langsung
- Layar Tancap dan Pameran Sejarah Jakarta
Tak ketinggalan, kuliner khas Betawi seperti kerak telor, soto Betawi, asinan Betawi, hingga bir pletok, disajikan gratis kepada para pengunjung, menambah semarak pesta budaya ini.
Lebaran Betawi pertama kali digagas pada 2008 oleh para tetua Betawi sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman Jakarta. Diselenggarakan di bulan Syawal, perayaan ini menjadi simbol mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan di tengah masyarakat multikultural.
“Di tengah gegap gempita kota modern, kita kembali ke akar. Inilah Jakarta sesungguhnya: ramah, berbudaya, dan penuh semangat persaudaraan,” ujar seorang pengunjung yang membawa keluarganya menikmati acara.
Lebaran Betawi 2025 membuktikan bahwa di tengah derasnya perubahan zaman, budaya lokal tetap bisa menjadi magnet kuat yang mempererat rasa kebersamaan. Tak hanya menjadi nostalgia, Lebaran Betawi juga menjadi momentum membangun optimisme menuju 500 tahun Jakarta pada 2027 mendatang.
Monas kembali menjadi saksi: Jakarta tetap hidup dalam keberagaman dan kearifan lokalnya!
| Ucha*
