RADAR JAKARTA|Jakarta – Suasana Balai Kota DKI Jakarta mendadak ramai luar biasa! Sejak Selasa pagi (22/4/2025), ratusan warga tampak memadati loket penerimaan surat dan berkas lamaran kerja. Mereka datang dengan satu harapan: diterima sebagai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), seperti petugas PPSU dan Damkar.
Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah Ngatiar (53), pria sederhana lulusan SD yang rela datang sejak pukul 07.00 WIB dengan membawa setumpuk berkas. “Kita kan ingin perbaiki nasib, namanya kuli panggul tidak seberapa penghasilannya,” ungkap Ngatiar yang sebelumnya bekerja di Pulogadung.
Antrean Mengular, Antusiasme Meledak
Warga tampak berbondong-bondong membawa ijazah SD, SKCK, surat bebas narkoba, daftar riwayat hidup, dan fotokopi KTP. Mereka datang dari berbagai penjuru Jakarta, berharap bisa mendapat pekerjaan dengan gaji setara UMR DKI Rp 5.396.761.
“Saya maunya kerja di wilayah Pulo Jahe, dekat rumah,” tambah Ngatiar dengan mata berbinar penuh harapan.
Pemprov DKI Kewalahan, Imbau Warga Tak Datang Langsung
Tingginya antusiasme warga membuat Pemprov DKI buka suara. Melalui Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, pemerintah mengapresiasi semangat masyarakat namun menegaskan bahwa proses rekrutmen dilakukan secara profesional dan berbasis kapasitas.
“Kami tekankan tidak ada titipan! Semua berdasarkan kelayakan,” tegas Chico.
Pihak Pemprov juga mengingatkan bahwa pendaftaran seharusnya dilakukan secara daring. Sistem online tengah disiapkan dan masyarakat bisa mengakses informasi resmi di https://www.jakarta.go.id/loker.
Revisi Syarat PPSU Jadi Sorotan
Yang membuat geger, syarat pendidikan minimal untuk posisi PPSU kini diturunkan dari SMA menjadi lulusan SD yang bisa baca-tulis. Kebijakan ini sontak membuka peluang besar bagi warga kecil yang sebelumnya merasa tak layak melamar.
Netizen Terharu, Banyak yang Dukung Ngatiar Cs
Kisah perjuangan warga seperti Ngatiar viral di media sosial. Banyak netizen memberikan dukungan moral dan berharap pemerintah memberi prioritas kepada mereka yang benar-benar butuh pekerjaan dan bersedia bekerja keras di lapangan. | Ucha*
