RADAR JAKARTA| Cilegon — Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menggelar kegiatan Jumat Berkah pada Jumat (25/04). Kegiatan ini diisi dengan pengajian dan pembagian 100 paket makanan kepada masyarakat sekitar sebagai wujud nyata kepedulian sosial serta sarana memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan di lingkungan pemasyarakatan.
Pengajian berlangsung khidmat dan menjadi bagian dari program pembinaan spiritual yang rutin dilakukan di Lapas Cilegon. Melalui kegiatan ini, warga binaan diberi ruang untuk merenung, memperdalam pemahaman agama, dan membina kesadaran diri dalam menjalani proses pembinaan menuju kehidupan yang lebih baik.
Setelah pengajian, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian 100 paket makanan kepada warga sekitar Lapas. Aksi sosial ini mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian dari jajaran petugas pemasyarakatan terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan HBP ke-61 yang mengusung tema “Transformasi Pemasyarakatan yang Makin PASTI dan BerAKHLAK.”
Kepala Lapas Cilegon, Margono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi pemasyarakatan dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Menurutnya, pemasyarakatan tidak hanya fokus pada pembinaan di dalam tembok lapas, tetapi juga memiliki peran sosial yang penting di luar.
> “Kami ingin menghadirkan pemasyarakatan yang inklusif dan bermakna, tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat luas. Melalui kegiatan Jumat Berkah ini, kami berupaya menanamkan semangat berbagi dan membangun kedekatan sosial dengan masyarakat sekitar sebagai bagian dari transformasi layanan pemasyarakatan yang lebih humanis,” ujar Margono.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus digiatkan sebagai bagian dari agenda pembinaan yang menyentuh sisi spiritual dan sosial. Diharapkan, langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten ini dapat memberi dampak positif, baik bagi warga binaan, petugas, maupun masyarakat umum.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib, lancar, dan penuh kehangatan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kebaikan dapat tumbuh dan menjalar, bahkan dari balik pagar pemasyarakatan.|Eva*
