Hadapi Tarif Trump, Pengamat:  Sikap Prabowo Cermin Trisakti

banner 468x60

RADAR JAKARTA | Jakarta – Pernyataan keras Presiden Prabowo Subianto soal kebijakan tarif baru Amerika Serikat kembali menjadi sorotan publik. Dalam peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerinam) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025), Prabowo menyatakan Indonesia tak akan tunduk pada tekanan ekonomi global, terutama dari negeri Paman Sam yang kini kembali mengusung proteksionisme lewat tarif dagang era Donald Trump.

“Kita tidak akan berlutut, tidak akan mengemis, dan tidak akan minta-minta belas kasihan dari negara lain. Kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri,” tegas Prabowo di hadapan masyarakat dan jajaran kementerian.

Pernyataan ini menuai respons positif dari kalangan pengamat. Direktur Eksekutif Nalar Bangsa Institute, Farhan, menilai sikap Prabowo bukan sekadar retorika politik, melainkan refleksi nyata dari semangat Trisakti warisan Bung Karno khususnya dalam aspek kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi.

“Presiden Prabowo sedang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak bisa ditekan begitu saja. Ini bukan anti-AS, ini soal harga diri dan posisi strategis Indonesia dalam sistem perdagangan global,” ujar Farhan.

Menurutnya, ketegasan Prabowo sangat penting di tengah arus proteksionisme global yang kembali menguat, termasuk dari AS. Namun Farhan menekankan, ketegasan itu perlu diiringi dengan langkah konkret: penguatan konsolidasi ekonomi nasional.

“Mulai dari industrialisasi, swasembada pangan, diversifikasi pasar ekspor, hingga diplomasi ekonomi ke kawasan dan mitra strategis seperti BRICS, semuanya harus digenjot,” jelasnya.

Farhan menambahkan, sikap berdikari bukan berarti menutup diri dari dunia. Justru Indonesia perlu tampil lebih aktif di forum-forum ekonomi global untuk memperjuangkan keadilan perdagangan bagi negara berkembang.

“Kombinasi antara ketegasan dan strategi cerdas adalah kuncinya. Semangat berdikari harus menjadi motor penggerak daya saing bangsa, bukan alasan untuk menyendiri,” tandas Farhan.

Langkah Prabowo ini pun dianggap sebagai pesan kuat: Indonesia siap menatap masa depan sebagai negara berdaulat yang tak mudah diombang-ambingkan oleh kekuatan besar dunia.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60