Diduga Salah Tangkap, Pencari Bekicot di Grobogan Diintimidasi Polisi

banner 468x60

RADAR JAKARTA|Grobogan – Seorang pria bernama Kusyanto (38), warga Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, diduga menjadi korban salah tangkap oleh aparat kepolisian. Kusyanto, yang sehari-hari bekerja sebagai pencari bekicot, dituduh mencuri pompa air diesel dan mengalami perlakuan kasar saat diinterogasi oleh seorang anggota kepolisian berinisial Aipda IR.

Video yang merekam kejadian ini beredar luas di media sosial, memperlihatkan Kusyanto diinterogasi dengan cara yang tidak manusiawi. Dalam video berdurasi 27 detik itu, terlihat Aipda IR membentak, mencekik, dan mencengkeram wajah Kusyanto di hadapan warga. Kusyanto, yang mengenakan baju biru dan kain penutup kepala, hanya bisa duduk pasrah dengan tangan terikat ke belakang.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB di rumah seorang warga. Dalam rekaman video, terdengar Aipda IR berulang kali memaksa Kusyanto mengaku mencuri. “Hey! Hey! Ngaku rak! Ngaku rak! Saiki diesel mbok dolok ndi? (Sekarang diesel kamu taruh di mana?)” teriak IR sambil mencekik leher Kusyanto. Sementara itu, Kusyanto hanya bisa menjawab lirih, “Mboten pak, mboten” (Tidak, Pak, tidak).

Setelah interogasi, Kusyanto dibawa ke Mapolsek Geyer untuk pemeriksaan lebih lanjut, sementara motor Honda Verza miliknya turut disita. Namun, hasil penyelidikan Satreskrim Polsek Geyer akhirnya membuktikan bahwa Kusyanto tidak bersalah. Ia memang seorang pencari bekicot dan tidak terlibat dalam pencurian yang dituduhkan. “Di bronjong motornya masih ada banyak bekicot. Anggota kami, Aipda IR, telah salah langkah,” ungkap seorang penyidik Polsek Geyer yang enggan disebutkan namanya.

Trauma dan Permintaan Maaf yang Dinanti

Kusyanto kini mengalami trauma mendalam akibat perlakuan yang diterimanya. Rasa malu dan ketakutan membuatnya enggan keluar rumah. “Saya orang enggak punya, enggak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya ingin IR meminta maaf secara langsung dan nama baik saya dipulihkan. Saya sakit hati, malu, dan takut pergi keluar,” ujarnya dengan tatapan kosong.

Rumah Kusyanto yang sederhana, berdinding papan kayu dan beralaskan tanah, kini dipenuhi sanak saudara dan tetangga yang prihatin atas kejadian yang menimpanya. Tetangganya, Sri Mutipah (51), turut mengungkapkan kekecewaannya. “Kasihan Kusyanto. Dia orang baik, tidak neko-neko. Ngawur itu, kami enggak terima dan pelakunya harus minta maaf,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Esanto, menyatakan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan atas kejadian ini. “Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap video viral tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Danang.

Hingga kini, publik masih menanti tindak lanjut kepolisian terhadap dugaan salah tangkap dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Aipda IR. Kasus ini kembali menyoroti pentingnya profesionalisme aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas mereka. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60