Konjen Australia Puji Kesiapan BPBD Trenggalek Tangani Bencana

banner 468x60

RADAR JAKARTA |Trenggalek – Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Glen Askew, memuji kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek dalam menangani bencana. Hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke kantor BPBD Trenggalek pada Kamis (27/2/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Glen Askew mengapresiasi berbagai inovasi yang dilakukan BPBD, termasuk edukasi masyarakat dan penerapan konsep Pentahelix yang melibatkan berbagai pihak dalam penanganan bencana. Ia menilai langkah-langkah ini patut dicontoh oleh daerah lain yang memiliki potensi bencana tinggi.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Kunjungan ke sini luar biasa sekali. Ini kota yang sangat indah di Jawa, pemandangannya bagus, hijau, damai. BPBD di sini memiliki banyak persiapan yang sangat baik, dan itu menyenangkan,” ujar Glen Askew.

Koordinasi untuk Keamanan Warga Australia

Kunjungan Konjen Australia ke kantor kepolisian dan BPBD merupakan agenda rutin dalam rangka menjalin koordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah. Menurut Glen, komunikasi ini penting karena tidak menutup kemungkinan warga Australia yang berkunjung ke Trenggalek dapat menghadapi permasalahan, termasuk saat terjadi bencana.

“Melanjutkan kegiatan yang sudah ada di sini sangat penting. Hubungan dengan masyarakat juga sangat baik, dan ini menurut saya yang paling utama. Ada edukasi kepada masyarakat, dan itu sangat penting,” tambahnya.

Dukungan Terhadap Misi Net Zero Karbon

Dalam kunjungannya, Glen Askew disambut langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, ST. Triadi Admono. Sebagai bentuk dukungan terhadap program lingkungan, Konjen Australia itu juga melakukan penanaman pohon di area BPBD.

Selain itu, Glen meninjau berbagai peralatan canggih yang dimiliki BPBD Trenggalek, termasuk monitor yang digunakan oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD.

BPBD Trenggalek Terapkan Konsep Pentahelix

Triadi Admono menjelaskan bahwa BPBD Trenggalek menerapkan strategi Pentahelix dalam mitigasi bencana. Upaya ini melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI-Polri, masyarakat, relawan, pelaku usaha, serta jurnalis dalam penyampaian informasi kebencanaan.

“Kami tidak ingin ketika terjadi bencana, pemerintah hanya menjadi penonton. Oleh karena itu, keterlibatan berbagai pihak sangat diperlukan,” ujar Triadi.

BPBD Trenggalek juga terus melakukan edukasi kebencanaan secara rutin, termasuk di sekolah-sekolah melalui program Makaryo Ning Desa. Selain itu, alarm peringatan dini (Early Warning System atau EWS) dibunyikan setiap tanggal 26 sebagai langkah mitigasi terhadap potensi tsunami.

Triadi juga menekankan pentingnya pemahaman tentang konsep 20-20-20 dalam menghadapi tsunami: 20 detik kejadian, 20 detik untuk bersiap mengungsi, dan menuju ketinggian minimal 20 meter.

Aplikasi Si Bentar Permudah Masyarakat

Salah satu inovasi yang mendapat perhatian khusus dari Glen Askew adalah layanan Si Bentar (Siaga Bencana Trenggalek), sebuah aplikasi berbasis WhatsApp yang dikembangkan BPBD Trenggalek.

Aplikasi ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi bencana, cuaca, serta nomor darurat seperti pemadam kebakaran dan layanan ambulans.

“Si Bentar adalah aplikasi yang kami kembangkan agar masyarakat lebih mudah dalam melaporkan kejadian bencana dan meminta bantuan. Didukung oleh Dinas Kominfo dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), layanan ini beroperasi 24 jam melalui Pusdalops,” jelas Triadi.

Dengan berbagai inovasi dan kesiapan yang ada, BPBD Trenggalek terus berkomitmen untuk meningkatkan mitigasi bencana dan melindungi masyarakat dari potensi risiko yang ada. | Bagus Warawiri*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60