Wagub DKI Rano Karno: Pentingnya Pembiasaan Minum Susu untuk Anak

banner 468x60

RADAR JAKARTA|Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan pentingnya membiasakan anak-anak minum susu sebagai bagian dari pemenuhan gizi seimbang. Hal ini disampaikan dalam peringatan Hari Gizi Nasional 2025 yang digelar di Jakarta Pusat pada Rabu (26/2). Acara ini merupakan inisiatif PKK Kebon Kacang dan perangkat kelurahan setempat untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi bagi keluarga.

“Susu penting bagi anak, dan ini sudah menjadi bagian dari program di DKI Jakarta. Untuk anak SD, sebaiknya diberikan susu yang diseduh dan dikonsumsi dalam keadaan hangat,” ujar Rano Karno.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Berbeda dari Program Makan Bergizi Gratis

Rano menjelaskan bahwa program penyediaan susu ini memiliki mekanisme berbeda dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Susu yang diberikan dalam program sarapan gratis bukan susu kemasan, melainkan susu hangat yang dikelola oleh kantin sekolah.

Namun, Rano mengakui bahwa tidak semua keluarga mampu memberikan susu secara rutin kepada anak-anak mereka. Selain itu, ia menyoroti kecenderungan anak-anak zaman sekarang yang kurang menyukai susu, sehingga diperlukan pembiasaan dan edukasi sejak dini.

“Belum tentu semua anak kita terbiasa minum susu. Itu yang harus kita latih agar mereka suka dan menjadikannya kebiasaan,” katanya.

Pemprov DKI Perkuat Kolaborasi untuk Gizi Seimbang

Dalam upayanya meningkatkan akses terhadap gizi seimbang, Pemprov DKI Jakarta terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak. Rano menegaskan bahwa program sarapan bergizi gratis merupakan langkah konkret untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama balita, ibu hamil, dan anak-anak sekolah.

“Kami terus berupaya menjalankan program ini agar memberikan dampak nyata bagi kesehatan dan mendukung pembangunan sumber daya manusia yang unggul,” tegasnya.

Fokus pada Ibu Hamil dan Balita

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan, dr. Ribka Tjiptaning P, A.Ak., yang turut hadir dalam acara tersebut, menyoroti pentingnya program ini bagi ibu hamil dan anak balita. Ia menegaskan bahwa gizi seimbang pada masa emas sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan kesehatan anak.

“Kalau gizi seimbang tidak terpenuhi di periode emas, dampaknya besar. Setelah usia lima tahun, perkembangan otak sudah terbatas. Jadi kalau program ini menyasar anak SMA, manfaatnya untuk kecerdasan sudah berkurang, paling hanya jadi gemuk,” ujarnya sambil berkelakar.

Ribka juga mengapresiasi program ini yang turut mendorong pemberian ASI eksklusif bagi bayi di bawah dua tahun. Ia menekankan bahwa menyusui sangat penting bagi kesehatan ibu dan anak, serta dapat mengurangi risiko penyakit seperti kanker.

“Saya senang karena program ini juga memperhatikan ibu menyusui dan bayi di bawah dua tahun. ASI eksklusif itu sangat penting. Kalau ibu tidak menyusui, risikonya bisa besar, termasuk kanker,” jelasnya.

Dukung Upaya Anti-Stunting

Lebih lanjut, Ribka menegaskan bahwa program ini mendukung upaya penurunan angka stunting, yang masih menjadi tantangan nasional. Ia mengingatkan bahwa pemberian gizi harus tepat, termasuk dalam penyajian susu.

“Susu harus diberikan dengan takaran yang benar. Kadang ibu-ibu suka mengurangi takaran, yang seharusnya dua sendok malah jadi satu sendok. Itu malah mengurangi nilai gizinya,” katanya.

Dengan adanya program sarapan bergizi gratis dan pembiasaan minum susu, diharapkan anak-anak dapat tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing. Rano Karno menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus mendengarkan masukan dari masyarakat untuk menyempurnakan program ini demi generasi yang lebih sehat dan berkualitas.(*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60