RADAR JAKARTA | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025) di Istana Negara, Jakarta. Badan ini bertugas mengelola aset BUMN dengan nilai mencapai US$ 900 miliar atau lebih dari Rp 14.000 triliun.
Dalam struktur kepemimpinan BPI Danantara, Prabowo menunjuk Rosan Perkasa Roeslani sebagai Kepala BPI Danantara, menggantikan Muliaman Hadad yang sebelumnya menjabat sejak Oktober 2024. Dengan jabatan ini, Rosan kini memegang dua posisi penting, yakni sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM serta CEO BPI Danantara.
“Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, yang akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer dan Bapak Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer,” ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, di Kompleks Istana Kepresidenan.
Selain jajaran eksekutif, Prabowo juga menetapkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas BPI Danantara, dengan Muliaman Hadad sebagai wakilnya. Dari Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga ditunjuk sebagai bagian dari Dewan Pengawas.
Sebagai langkah penguatan tata kelola, Presiden Prabowo menandatangani beberapa regulasi terkait BPI Danantara, yaitu:
- UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
- PP Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola BPI Danantara.
- Keppres Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara.
Dalam pernyataannya, Hasan Nasbi menyebutkan bahwa para mantan presiden juga akan dilibatkan sebagai Dewan Penasihat guna memastikan pengelolaan investasi berjalan transparan dan diawasi oleh tokoh-tokoh berintegritas.
Dua Holding Utama: Operasional dan Investasi
BPI Danantara akan terbagi dalam dua holding utama, yaitu holding operasional dan holding investasi.
- Holding operasional akan dipimpin oleh Dony Oskaria.
- Holding investasi akan dikendalikan oleh Pandu Sjahrir.
Profil Singkat Rosan Roeslani
Rosan Perkasa Roeslani lahir di Jakarta pada 31 Desember 1968. Ia merupakan lulusan Oklahoma State University, AS, dengan gelar BA di bidang Administrasi Bisnis (1993) dan memperoleh gelar MBA dari Antwerpen European University, Belgia (1996).
Dalam laporan keuangannya, Rosan tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp 860,71 miliar, yang terdiri dari aset properti, kendaraan, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Dengan terbentuknya BPI Danantara, diharapkan badan ini dapat mengoptimalkan pengelolaan aset negara serta meningkatkan daya saing investasi Indonesia di kancah global. (*)