Neo Sangkal Putung: Melestarikan Budaya Pengobatan Tradisional Nusantara

Neo Sangkal Putung: Melestarikan Budaya Pengobatan Tradisional Nusantara
Neo Sangkal Putung: Melestarikan Budaya Pengobatan Tradisional Nusantara
banner 468x60

RADAR JAKARTA | Kartasura – Kegiatan Sadranan, atau bersih-bersih makam di Petilasan Keraton Kartasura, menjadi momentum penting bagi pelestarian Budaya Jawa.

Acara yang berlangsung pada Minggu, 16 Februari 2025 ini dihadiri oleh Camat Kartasura, Dinas Kebudayaan Sukoharjo, Pihak Keraton dan organisasi-organisasi lain.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Di tengah khidmatnya tradisi ini, Neo Sangkal Putung juga hadir dan berpartisipasi dalam acara ini. Neo Sangkal Putung sebuah metode pengobatan tradisional yang turut serta melestarikan warisan Kerajaan Mataram Islam.

Kehadiran Neo Sangkal Putung bukan tanpa alasan. Metode pengobatan ini diyakini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam, yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam kegiatan Sadranan ini, Neo Sangkal Putung menunjukkan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya tersebut.

“Kami hadir di sini bukan hanya untuk berpartisipasi dalam tradisi Sadranan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa metode pengobatan tradisional ini adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Mataram Islam,” ujar Ikhwan, Manager Neo Sangkal Putung.

Sadranan sendiri merupakan tradisi tahunan yang dilakukan masyarakat Jawa untuk membersihkan makam para pendahulu. Kegiatan ini memiliki nilai spiritual dan budaya yang tinggi, serta menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Dengan hadirnya Neo Sangkal Putung, tradisi Sadranan di Kartasura semakin kaya akan nilai budaya. Hal ini menunjukkan bahwa warisan Kerajaan Mataram Islam masih hidup dan terus dilestarikan oleh masyarakat.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60