Radarjakarta.id | KOTABARU – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kotabaru terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan berbagai upaya, mulai dari optimalisasi lahan dengan menanam berbagai jenis sayuran hingga budidaya ikan lele.
Program ini bertujuan untuk mendukung Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto serta implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto melalui pemberdayaan warga binaan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, Minggu (15/02/2025).
Dalam satu bulan terakhir, Lapas Kotabaru berhasil melakukan panen hasil pertanian dengan total produksi yang signifikan, termasuk sekitar 1 kwintal kangkung, 15 kg kacang panjang, 20 kg terong, serta 100 pcs tanaman hidroponik seperti selada dan pakcoy. Selain itu, sektor perikanan juga menunjukkan hasil positif dengan panen ikan lele sebanyak 50 kg. Keberhasilan ini membuktikan bahwa keterbatasan lahan tidak menjadi hambatan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Kepala Lapas Kotabaru, Doni Handriansyah, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mendukung Asta Cita Presiden RI serta implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. “Kami terus mengembangkan program pertanian dan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan. Ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang berguna setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Selain sektor pertanian, Lapas Kotabaru juga mengembangkan budidaya perikanan dengan menerima bantuan 20.000 bibit ikan lele dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin.
Keberhasilan program ini juga tidak terlepas dari kerja sama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang memberikan pendampingan terkait teknik budidaya yang efektif, penggunaan pupuk yang tepat, serta pengendalian hama yang ramah lingkungan.
“Optimalisasi lahan yang terbatas telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menciptakan ketahanan pangan yang mandiri. Kami akan terus meningkatkan inovasi dan memperluas jenis tanaman yang dibudidayakan agar hasilnya semakin maksimal,” tambah Doni Handriansyah.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Mulyadi, turut mengapresiasi keberhasilan ini. “Program ketahanan pangan di Lapas Kotabaru adalah contoh nyata bagaimana pembinaan yang baik dapat menghasilkan manfaat luas, tidak hanya bagi warga binaan tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Saya berharap inovasi ini terus dikembangkan,” ujar Mulyadi.
Lebih lanjut, Mulyadi menekankan pentingnya kesinambungan program ini. “Kami akan terus mendorong lapas-lapas di Kalimantan Selatan untuk memanfaatkan lahan yang ada secara optimal. Dengan pembinaan yang terarah dan dukungan dari berbagai pihak, saya yakin program ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan dapat semakin berkembang,” tambahnya.
Dengan berbagai langkah nyata ini, Lapas Kotabaru tidak hanya berperan sebagai lembaga pembinaan, tetapi juga turut serta dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan serta memberdayakan warga binaan agar lebih siap menjalani kehidupan setelah bebas.