Pengalamannya sebagai pemimpin redaksi dan keterlibatannya dalam YSRI memperkaya peranannya dalam dunia seni rupa, serta menunjukkan dedikasinya terhadap perkembangan seni dan budaya visual di Indonesia.
Yusuf Susilo Hartono telah menerbitkan beberapa buku yang mencakup berbagai genre, di antaranya kumpulan tulisan jurnalistik, kumpulan puisi (dalam bahasa Indonesia dan Jawa), serta biografi tokoh.
Beberapa karyanya, termasuk biografi tokoh, telah diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia. Buku-bukunya ini tidak hanya menambah wawasan tentang dunia seni dan budaya.
Tetapi juga memperkaya khazanah sastra Indonesia, mencerminkan kedalaman pemikiran dan komitmennya dalam dunia tulis menulis.
Sementara itu, Budhi Brassco (48) yang berkarya dan tinggal di Cirebon, Jawa Barat, memulai karier seni sejak tahun 2000.
Ia adalah pewaris seni lukis relief logam yang telah ditekuni oleh keluarganya, terutama ayahnya, sejak 1980-an.
Sebagai seniman yang mengusung tradisi ini, Budhi terus mengembangkan teknik dan kreativitasnya dalam menciptakan karya seni yang menggabungkan unsur-unsur budaya, alam, dan teknologi, serta menggali tema-tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat.
Pada tahun 2007, Budhi Brassco mendirikan Brassco Gallery di Cirebon dan menjabat sebagai pemiliknya.
Selain melanjutkan motif-motif warisan orang tuanya, ia bersama timnya berusaha mengembangkan motif-motif baru, dengan tetap berpegang pada teknik relief logam yang telah menjadi ciri khasnya.
Brassco Gallery menjadi wadah bagi Budhi untuk memperkenalkan karya-karya seni relief logam yang menggabungkan tradisi dan inovasi, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap dunia seni rupa di Cirebon dan Indonesia.
Pameran Seni ‘Ketika Perupa Bicara Kasih’: Karya Yusuf Susilo & Budi Brassco
