Radarjakarta.id | PANDEGLANG – , Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, terus berupaya membangun wilayahnya dengan melibatkan masyarakat, donatur, dan pemerintah daerah. Namun, banjir yang terjadi setiap tahun menjadi penghambat utama, terutama bagi sektor pertanian yang kerap berujung pada gagal panen.
Kepala Desa Bulagor, Enthing Zainudin, mengungkapkan bahwa meskipun pembangunan desa berjalan dengan baik sepanjang tahun 2024, permasalahan banjir tetap menjadi tantangan yang serius. Banjir berulang setiap tahun telah merugikan para petani dan masyarakat sekitar, sehingga diperlukan penanganan dari Pemerintah Pusat.
“Banjir di Pandeglang, khususnya Kecamatan Pagelaran, ini terjadi setiap tahun. Pemerintah pusat perlu serius dalam menanggulangi banjir agar gagal panen tidak terus berulang,” kata Enthing saat ditemui pada Selasa (17/12/2024).
Desa Bulagor yang mayoritas penduduknya mengandalkan sektor pertanian merasa terpuruk ketika lahan pertanian gagal panen akibat banjir.
Menurut Enthing, kerugian akibat banjir bukan hanya menyangkut sektor ekonomi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi dan langkah konkret dalam penanganan banjir perlu segera dilakukan agar dampaknya tidak semakin meluas.
Selain permasalahan banjir, Kepala Desa Bulagor turut menyoroti kondisi infrastruktur desa yang masih minim, khususnya akses menuju Desa Bulagor dari desa tetangga seperti Desa Sukadame dan Surakarta.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang merata akan sangat membantu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
“Program pembangunan di desa kami telah mencapai 85 persen. Namun, yang paling mendesak adalah akses jalan menuju Bulagor yang belum mendapat pembangunan infrastruktur. Kami berharap Pemerintah Pusat memberikan perhatian lebih dalam pemerataan pembangunan,” ujar Enthing.
Akses jalan yang layak akan membuka peluang bagi petani dan pelaku usaha lokal untuk memasarkan hasil produksi mereka ke daerah lain. Dengan demikian, perekonomian masyarakat di Desa Bulagor diharapkan dapat meningkat secara signifikan.
Enthing menambahkan bahwa keberhasilan program pembangunan di Desa Bulagor sejauh ini tidak lepas dari gotong royong masyarakat, dukungan donatur, serta sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Namun, dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Pusat masih sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan mendasar seperti banjir dan keterbatasan infrastruktur.
“Kami akan terus berupaya membangun desa ini, tetapi persoalan banjir dan infrastruktur tidak bisa kami tangani sendiri. Pemerintah Pusat harus hadir dan membantu agar pembangunan berjalan lebih optimal,” tegasnya.
Dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang lebih merata, Desa Bulagor optimistis bisa lepas dari masalah tahunan seperti banjir dan gagal panen. Pemerintah setempat berharap perhatian serius dari pihak terkait dapat menjadi solusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.