Radarjakarta.id | CILEGON – Pelatihan Pengamanan dan Intelijen bagi petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Kegiatan yang berlangsung di eL Hotel Bandung, Jawa Barat ini dihadiri oleh perwakilan petugas dari berbagai Lapas dan Rutan, termasuk perwakilan dari Lapas Kelas IIA Cilegon, Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta, Rutan Kelas I Jakarta Pusat, dan sejumlah satuan kerja lainnya. Jumat (18/1024).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para petugas dalam bidang pengamanan dan intelijen. Para peserta diberikan pembekalan terkait strategi intelijen, deteksi dini, pengawasan keamanan, serta peningkatan profesionalisme dalam menjalankan tugas sehari-hari. Kegiatan tersebut juga membahas langkah-langkah dalam mencegah ancaman keamanan di lingkungan Lapas dan Rutan, terutama melalui intelijen yang akurat dan sistematis.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Kelas IIA Cilegon, Agung Novarianto, mengikuti pelatihan intensif yang melibatkan berbagai topik seputar pengelolaan keamanan dan intelijen.
Agung Novarianto menyampaikan bahwa selama pelatihan, para peserta mendapat pembekalan dari narasumber berpengalaman tentang strategi penerapan pengamanan berbasis intelijen yang akurat dan deteksi dini potensi ancaman di dalam Lapas dan Rutan.
“Materi yang kami dapat sangat relevan dan bermanfaat, terutama dalam mengantisipasi berbagai masalah keamanan, seperti penyelundupan barang terlarang dan pelanggaran di lingkungan Lapas,” ujarnya.
Selain materi, pelatihan ini juga mengedepankan simulasi penanganan krisis dan teknik investigasi yang mendalam.
“Pelatihan ini menekankan pentingnya kerja sama antar unit intelijen dan pengamanan dalam menjalankan tugas dengan integritas tinggi serta meminimalisir risiko keamanan,” tambah Agung.
Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, memberikan apresiasinya terhadap pelatihan ini dan berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara efektif di Lapas Cilegon.
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Saya berharap Agung dan seluruh peserta dapat mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dipelajari, terutama dalam upaya deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan,” ungkap Kalapas.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas, khususnya di blok keamanan maksimum yang memiliki tantangan lebih besar.
Dalam arahan penutupnya, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Teguh Yuswardhie, menekankan pentingnya penerapan ilmu yang telah didapat oleh para peserta di lingkungan kerja masing-masing.
Beliau juga mengingatkan agar seluruh petugas menjaga moralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan penuh antusiasme dari para peserta. pelatihan ini akan menjadi bekal penting bagi petugas lainnya untuk menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di lingkungan Pemasyarakatan. | Eva*