Radarjakarta.id | JAKARTA – Hari Pos Sedunia yang diperingati setiap 9 Oktober telah ditetapkan oleh Universal Postal Union (UPU) atau Persatuan Pos Universal sejak tahun 1969 pada kongresnya di Tokyo, Jepang. Deklarasi ini memperingati berdirinya UPU pada 9 Oktober 1874 di Bern, Swiss.
UPU adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertugas mengoordinasikan layanan pos global terpadu. Organisasi ini memiliki misi untuk menghubungkan serta memberdayakan masyarakat di seluruh dunia melalui multilateralisme, inovasi, dan inklusivitas.
Pada 2024, peringatan Hari Pos Sedunia mengusung tema “150 tahun komitmen terhadap komunikasi dan pengembangan masyarakat di seluruh dunia” (150 years of enabling communication and empowering peoples across nations). Hal ini menandai 150 tahun berdirinya UPU.
Direktur Jenderal Biro Internasional UPU, Masahiko Metoki, dalam pesannya menyampaikan bahwa UPU adalah contoh awal multilateralisme yang kuat. UPU, yang awalnya terdiri dari 22 negara, kini telah menyatukan 192 negara anggota dalam mendukung komunikasi global, pertukaran budaya, serta akses ke layanan penting. Selama 150 tahun, UPU telah beradaptasi dengan tantangan seperti perang, krisis, dan perubahan teknologi yang pesat.
Metoki juga menekankan bahwa saat ini UPU memimpin upaya untuk memodernisasi dan memperluas cakupan layanan pos, termasuk layanan e-commerce, keuangan, sosial, dan digital. Jaringan UPU terus berkembang dan memastikan akses inklusif, terutama di daerah terpencil, sehingga tidak ada yang tertinggal.
Dengan semangat kerja sama global yang kuat, UPU tetap menjadi simbol persatuan yang memastikan layanan pos tetap relevan dan bermanfaat di era digital saat ini.