5 Fakta Wanita Medan Tewas usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Kakak Korban Akan Tempuh Jalur Hukum

banner 468x60

Radarjakarta.id | MEDAN -Seorang wanita asal Medan, Sumatera Utara (Sumut), Ella Nanda Sari Hasibuan 30 tahun, meninggal diduga setelah operasi sedot lemak di klinik kecantikan di Depok, Jawa Barat (Jabar).

Kakak korban, Okta Hasibuan terkejut mendengar kabar adiknya meninggal dunia. Bagi Okta, kabar duka ini datang sangat tiba-tiba.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Jadi Ella itu berangkat pada 22 Juli 2024 pada hari Senin pagi, dengan flight pertama dari Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sampai di sana, dia dijemput driver langganan, dia sudah pesan dan diantarlah dia ke klinik di Depok. Nah, sampai di situ dia jam 11-12 siang,” jelas Okta, Jumat 26 Juli 2024.

Okta mengatakan, adiknya sampai di klinik dan bersiap untuk tindakan sedot lemak yang dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB. Okta mengaku setelah itu tidak mengetahui pasti apa yang dialami adiknya.

Berikut 5 fakta kematian Ella Nanda Sari Hasibuan usai sedot lemak di sebuah klinik kecantikan di Depok, Jabar :

1. Korban Meninggal Setiba di RS

Okta menceritakan dia lalu mendapat kabar Ella sudah tidak bernyawa saat dilarikan ke RS Bunda Margonda Depok, Jawa Barat. Kabar itu didapat Okta dari teman Ella, bernama Fani.

Ada teman Ella namanya Fani yang tidak sengaja menelepon Ella. Jadi waktu Ella dari klinik diantar driver ke RS Margonda, driver ini menelepon Fani dan bilang Ella sudah tidak ada (meninggal) di RS Margonda. Fani tidak percaya dan minta video call, kemudian tampaklah Fani kalau Ella sudah tidak ada,” ujarnya.

Okta menuturkan Fani lalu mendatangi rumah Ella di Jalan Abadi, Medan. Namun di rumah Ella hanya ada anak dan pembantunya.

Lantaran panik, pembantu Ella menelepon paman Ella untuk memberi kabar kematian Ella. Pihak RS Bunda Margonda, sambung Okta, hanya mengatakan adiknya tiada setiba di RS.

“Rumah sakit ini bilang kalau Ella sudah meninggal sewaktu sampai rumah sakit. Nah jadi kita tidak tahu pasti, meninggalnya ini waktu proses sedot lemak atau waktu perjalanan ke rumah sakit,” tutur Okta.

2. Keluarga Diinfokan Korban Pingsan saat Proses Sedot Lemak

Okta sangat terpukul dengan kejadian ini. Dia mengaku sudah berupaya berkomunikasi dengan kuasa hukum klinik kecantikan. Keterangan yang dia dapat dari pihak klinik adalah Ella pingsan saat proses sedot lemak.

“Kata mereka, Ella ini pingsan saat proses tindakan, dan dibawa ke RS Margonda. Namun di jalan dia (Ella) meninggal. Tapi kita kan tidak bisa percaya begitu saja, karena orang dalam keadaan sehat walafiat. Apakah keracunan anestesi atau apa salah tindakan apa prosedur tidak pasti kan kita tidak tahu,” tegas Okta.

Okta menilai pihak klinik terkesan lepas tangan terkait kejelasan penyebab kematian adiknya usai menyerahkan uang duka kepada keluarga. Bahkan ia menyebutkan pihak klinik enggan memberikan catatan rekam medis Ella saat itu.

Kini jasad Ella sudah dimakamkan di kampung halamannya, Langkat, Sumut.

3. Keluarga Korban akan Lapor Polisi

Okta menegaskan keluarganya akan melaporkan kejadian ini ke polisi. Okta berharap penyebab kematian Ella diusut tuntas oleh aparat.

“Rencana kita akan laporkan ke pihak berwajib. Saya secara pribadi akan usut tuntas agar tidak ada korban lain,” ucap Okta.

Terkait kabar ini, polisi telah mengecek klinik kecantikan di Jalan Ridwan Rais, Beji, Depok, tersebut. Polisi mengatakan sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan.

“Sudah cek TKP, sudah interogasi saksi-saksi,” kata Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi dikutip dari detikcom, Sabtu (27/7/ 2024).

4. Polisi Mulai Penyelidikan dari Dokter-Izin Klinik

Pada kesempatan berbeda, Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan pihaknya langsung turun mengecek ke klinik yang dimaksud setelah mendapatkan informasi terkait kejadian korban di media sosial.

“Bahwa kepolisian saat mengetahui kejadian ini melalui media sosial, maka langsung melakukan pengecekan kepada pihak klinik, baik di TKP maupun pada pihak yang bertanggung jawab,” kata Arya dalam keterangannya, Sabtu 27 Juli 2024.

Arya mengatakan pihaknya juga akan mendalami kapasitas dan keahlian dokter yang melakukan sedot lemak ke korban. Dia mengatakan perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan nantinya akan disampaikan ke publik.

“Serta ingin memastikan kapasitas dokter yang melakukan penanganan apakah mempunyai izin dan keahlian di bidang itu atau tidak,” ujarnya.

5. Dinkes Depok Persilakan Keluarga Korban Polisikan Klinik

Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok akan mengecek klinik tersebut. Dinkes Depok mempersilakan pihak keluarga korban untuk melaporkan kejadian tersebut.

“Saya belum dapat laporan. Kami akan cek,” kata Kadinkes Depok Mary Liziawati saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat 26 Juli 2024.

“Silakan (melapor),” kata Mary.

Klinik tersebut kini tutup. Terlihat papan penanda bertulisan ‘tutup’ terpasang di bagian pintu masuk klinik. Pagar klinik berwarna hitam juga tampak tutup dan tergembok. Di bagian halaman depan tidak terlihat adanya kendaraan yang terparkir.

Bangunan setinggi dua lantai dengan cat berwarna krem itu tampak sepi dari aktivitas. Tidak terlihat juga petugas keamanan atau satpam yang berjaga. | Al Pane*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60