Luar Biasa! Festival Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi Sedot 48 Ribu Wisatawan Lokal dan Mancanegara

banner 468x60

dok. Radarjakarta.id / Santi Sinaga, Sabtu (22/6/2024).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Radarjakarta.id | BAGAN SIAPIAPI – Sekitar 48 ribu wisatawan lokal dan mancanegara ikut meramaikan Festival Bakar Tongkang di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Sabtu (22/6/2024), ini adalah event pariwisata nasional.

Kapolda Riau Irjen Mohamamd Iqbal dan sejumlah pejabat utama Polda Riau turut hadir. Termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan keagamaan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, iven Bakar Tongkang tidak lagi menjadi milik masyarakat Tionghoa di Bagan Siapi-api, Rokan Hilir saja, tapi juga warga Tionghoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri. 

Roni menyebutkan saat ini Bakar Tongkang merupakan simbol dan pesta budaya, bahkan sudah menjadi agenda wisata nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 

“Kalau kita melihat antusias masyarakat ini ada hampir 48 ribu hadir. Ada wisatawan lokal dan mancanegara hadir,” kata Roni di lokasi, Sabtu (22/6/2024).

Tak hanya tangan kosong, mayoritas etnis Tionghoa yang hadir membawa hio atau dupa. Hal itu merupakan tradisi yang telah turun-temurun dilakukan setiap kali Festival Bakar Tongkang.

“Ini sudah tradisi masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi,” kata Roni.Bakar Tongkang adalah tradisi ritual menarik yang mengandung makna sejarah penting bagi Kota Bagansiapiapi, terutama dalam perjalanan awal para imigran Tionghoa yang tiba di Muara Rokan.

Bakar Tongkang adalah tradisi ritual menarik yang mengandung makna sejarah penting bagi Kota Bagansiapiapi, terutama dalam perjalanan awal para imigran Tionghoa yang tiba di Muara Rokan.

Terdapat kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra menggunakan kapal kayu sederhana. Kapal ini dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian, Tiongkok. Ritual Bakar Tongkang dimulai dari kelenteng Ing Hok Kiong, kelenteng tertua di Kota Bagansiapiapi.

Dari kelenteng tersebut, para peserta Bakar Tongkang bergotong royong, saling bahu membahu secara bergantian mengangkat dan mengarak replika kapal.

Perlengkapan ornamen Tionghoa pun memenuhi kota Bagansiapiapi.

Replika Kapal Tongkang yang diarak tiba di lokasi pembakaran pukul 16.55 WIB. Repika tersebut kemudian dinaikkan ke atas tumpukan kertas sembahyang warna kuning atau Kim ChuaChua.

Kapolda Riau Irjen Mohamamd Iqbal (dok.Radarjakarta.id /Santi Sinaga).

Kemudian replika kapal tongkang dibakar.Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba, tiang layar tongkang yang dibakar jatuh ke arah darat.

Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, arah jatuhnya tiang menunjukkan keselamatan dan peruntungan usaha. Di mana peruntungan tahun ini berada di darat berdasarkan arah jatuhnya tiang. | Santi Sinaga*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60