Radarjakarta.id | BALI – Kebakaran hebat dan menelan korban jiwa, gudang gas LPG oplosan di Jalan Cargo II, Denpasar Utara, Kota Denpasar terbakar. Korbannya, 12 orang Meninggal Dunia, terjadi pada Minggu (9/6/2024) itu sebagai Kejadian luar biasa (KLB).
Sejak hari ini, korban meninggal dunia terus berjatuhan. Hingga kini, total 12 orang tewas, 11 meninggal dunia di RSUP Ngoerah, satu di RS Wangaya. Enam lainnya masih dalam masa kritis di rumah sakit.
Seluruh korban merupakan pekerja di gudang LPG yang terbakar tersebut. Mereka dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka bakar serius pada sekujur tubuhnya. Tak hanya itu, para korban juga mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup asap dan gas saat kebakaran terjadi.
“Pasien semua dirawat di burn unit dengan rencana tindakan lanjutan tetap memperbaiki keadaan umum dan perawatan luka pasien,” kata Direktur Medik, Perawatan dan Penunjang RSUP Prof Ngoerah, Affan Priyambodo.
Sebelumnya, dokter bedah plastik RSUP Prof Ngoerah dan penanggung jawab pasien, I Gusti Putu Hendra Sanjaya, mengungkapkan rata-rata para korban yang masih dirawat mengalami luka bakar 30 persen hingga 90 persen. Pasien dengan kondisi kritis itu memiliki luka bakar di atas 60 persen.
“Luka bakar ada di wajah, tangan, dada, dan kaki,” kata Hendra Sanjaya, Selasa (11/6/2024).
Menurut Hendra, kondisi kulit belasan korban tersebut juga sudah rusak. Para korban juga berpotensi mengalami gangguan pada organ dalam tubuh, terutama paru-paru.
Polisi menetapkan Sukojin sebagai tersangka. Dia merupakan pemilik gudang gas LPG yang terbakar dan menewaskan belasan korban di Jalan Cargo Taman I, Denpasar, Bali.
“Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami tetapkan satu tersangka kebakaran gas elpiji berinisial S, kemarin malam,” kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Laorens Rajamangapul Heselo, Sabtu (15/6/2024).
Sukojin ditetapkan sebagai tersangka karena sebagai penanggung jawab gudang itu. Dia diketahui merupakan pemilik CV Bintang Bagus Perkasa yang mengoperasikan gudang yang diduga melakukan pengoplosan gas itu.
Laorens mengatakan saat ini pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu masih diperiksa secara intensif oleh penyidik. Tak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain dalam kasus kebakaran maut itu.***