Foto siswa siswi bersihkan lingkungan luar sekolah. (Radarjakarta.id/Faisal 6444).
Radarjakarta.id | JAKARTA – Pentingnya hidup berkelanjutan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan sebuah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran siswa dan siswi mengenai Pancasila sebagai dasar negara dan budaya bangsa Indonesia.
Salah satu fokus tema dalam P5 adalah “Gaya Hidup Berkelanjutan”, para pengajar akan mengajak siswa dan siswi untuk memahami pentingnya hidup berkelanjutan hidup berkelanjutan dan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.
P5 merupakan program yang berperan dalam meningkatkan kesadaran siswa dan siswi tentang pentingnya hidup berkelanjutan. Melalui tema Gaya Hidup Berkelanjutan, para siswa diajak untuk memahami dan menerapkan pola hidup yang sehat dan berkelanjutan. Harapannya, dengan kesadaran dan tindakan konkret dari siswa dan siswi, lingkungan sekolah dan sekitarnya dapat terjaga dan terpelihara dengan baik.
Pentingnya menjaga kebersihan sekolah diperlihatkan oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Santo Kristoforus II di perumahan Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat dengan melakukan kerja bakti, Selasa (4/6/2024).
SMA St Kristoforus II, melatih siswa untuk menjaga lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, dengan melakukan kebersihan-bersih. Seluruh guru dan siswa terlibat langsung dalam membersihkan lingkungan tersebut dari sampah yang dapat menganggu kesehatan dan keindahan.
Kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Sehingga tercipta lingkungan yang indah dipandang, nyaman dan tentram.
Adapun dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah itu sangatlah penting. Hal ini bukan hanya dilaksanakan oleh petugas kebersihan di sekolah tapi juga dibutuhkan peran serta warga sekolah untuk menjaganya.
Kepala SMA St Kristoforus II, Tri Yudianto, S.Pd mengatakan, “Kegiatan kebersihan lingkungan ini merupakan program sekolah, yang dilakukan rutin untuk menumbuhkan kesadaran kebersihan lingkungan pada warga sekolah. Guru dan siswa bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah dari sampah serta penataan taman sekolah,” ujarnya kepada awak media, Selasa (04/06).
“Siswa dilatih untuk disiplin menjaga lingkungan, dan dibiasakan hingga dewasa mendatang, supaya terbiasa memeliharan lingkungan sekitar dan tidak melakukan kegiatan negatif. Seperti membuang sampah sembarangan. Kegiatan ini juga melatih karakter siswa,” pungkasnya.
Selain itu, Siswa juga yang merawat, menyirami, termasuk mengganti kalau ada tanaman yang mati.***