Tragis! Mahasiswa Gelar Doa Rosario di Tangsel Dibacok Sekelompok Orang

banner 468x60

Ilustrasi

Radarjakarta.id | TANGSEL – Polres Metro Tangerang Selatan (Tangsel) menerima laporan terkait  kasus kekerasan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang melakukan ibadah dan doa di sebuah rumah di Babakan, Cisauk, Kota Tangsel, Minggu malam (05/05).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Polisi membenarkan telah menerima laporan kasus dugaan kekerasan hingga pembacokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang melakukan ibadah, serta memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang melakukan ibadah di Kawasan Babakan, Cisauk.

Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Alvino kepada wartawan mengatakan, pihaknya terus melakukan pendalaman untuk mengungkap fakta dalam peristiwa tersebut.

”Terkait laporan dugaan pengeroyokan dan penganiayaan sesuai Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP, masih diselidiki fakta-fakta di TKP,” terang Kasatreskrim, Senin (06/05).

Sebelumnya sekelompok orang diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh warga sekitar. Pengeroyokan itu disebut dilakukan saat kelompok ini tengah melalukan ibadah atau doa bersama pada momen doa rosario.

Ketua Rukun Warga (RW) 02 kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Marat mengatakan kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) di Kampung Poncol,  selama ini kerap dikeluhkan tetangga. Hal tersebut yang kemudian menjadi pemicu kegeraman warga.

Ketua RW Marat, kegiatan tersebut tidak pernah dimasalahkan. Namun banyaknya jumlah mahasiswa yang berkumpul menjadi persoalan.

“Sejauh ini memang sudah dikeluhkan sama warga dan akhirnya RT bertindak. Memang rutin kumpul dan ada ibadah juga,” ujarnya, Senin 6 Mei 2024 di Kelurahan Babakan.

Terkait adanya penggunaan senjata tajam dalam pertikaian ini, RW tidak menampik. Hanya saja hal itu disebabkan adanya pemukulan yang dilakukan pihak mahasiswa.

“Ada, tapi tidak disiapkan karena dengar ada ribut ribut, sepintas lah karena emosi,” kata dia.

Bahkan, kata Marat, pihaknya juga telah melarang warganya untuk menggunakan sajam dan melalukan penganiayaan.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60