Viral! Warga Nekat Saksikan Aliran Lava Ile Lewotolok dari Jarak Dekat

banner 468x60

Radarjakarta.id | NTT – Viral, di media sosial (Medsos) Sebuah video yang memperlihatkan beberapa orang sedang menyaksikan aliran lava dari puncak gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Video yang berdurasi 20 detik tersebut, tampak beberapa orang menonton aliran lava disertai kepulan asap tebal dari jarak dekat.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Terlihat seorang pria yang mengenakan topi sedang tersenyum. Terdengar juga suara seorang pria yang meminta agar mereka segera meninggalkan lokasi.

Namun, ironisnya, masih ada sejumlah warga yang tidak menghiraukan dan malah makin berani beraktivitas di zona merah tersebut. Terlihat dalam video itu, ada warga, dan terdengar pula suara beberapa orang yang dekat dengan lokasi ini, sambil menunjuk ke arah aliran material erupsi.

Dan aksi nekat dan berbahaya yang viral itu membuat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Andris Koban bersama Tim Pos Pemantau Gunung memberi peringatan keras pada warga untuk tidak mendekati zona merah. Karena hingga saat ini, aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok masih terus terjadi, dengan status gunung berada pada status siaga.

Tingkah nekat warga itu disayangkan tim BPBD, Padahal tim dari pos pemantau gunung telah memberikan rekomendasi terkait zona larangan aktivitas masyarakat untuk tidak beraktivitas hingga 3 kilometer dari puncak kawah. Karena hingga saat ini, aktivitas erupsi gunung masih terus terjadi. Saat ini status gunung berada pada level 3 atau siaga.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban, saat dikonfirmasi, membenarkan video tersebut dan masih mengecek apa tujuan warga mendekati lokasi berbahaya tersebut. Tim BPBD pun langsung menggelar pertemuan dengan tim pos pemantau gunung. Kepala BPBD mengimbau warga agar tidak beraktivitas dalam radius bahaya yang telah dikeluarkan oleh PVMBG, karena akan sangat berbahaya jika tidak mengikuti rekomendasi PVMBG.

“BPBD Lembata juga mengimbau semua pihak agar selalu mengikuti arahan PVMBG, dan jika warga ingin berwisata atau melakukan pendakian, atau juga ingin menggelar ritual adat di gunung, harus selalu berkoordinasi dengan tim pemantau gunung dan BPBD agar tidak keluar dari zona merah yang telah ditetapkan oleh PVMBG,” ujarnya.

Hingga saat ini, aktivitas erupsi masih terus terjadi. Data pos pemantau gunung mencatat, sepanjang hari kemarin tanggal 23 Maret, telah terjadi 13 kali letusan, dengan tinggi kolom abu vulkanik berkisar 100 hingga 400 meter. Teramati pola aliran lava mengarah ke sektor selatan tenggara.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel mengatakan, hingga saat ini status gunung api tersebut masih berada di level III (Siaga).

Masyarakat di sekitar maupun wisatawan diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas. Kemudian, masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60