Besok! Rektor Universitas  Pancasila Dipanggil Polda Metro Jaya Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Menggemparkan dunia pendidikan, Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pelecehan seksual terhadap staff-nya yang terjadi pada 6 Februari 2023 silam.

Namun korban inisal RZ, baru melaporkan dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan ETH ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024 lalu.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Saat ini, RZ masih berstatus sebagai karyawan aktif di Universitas Pancasila di Kota Depok dan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Rencananya, Senin besok (26/2/2024). terlapor ETH akan segera diperiksa kepolisian untuk mendapatkan keterangan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan bahwa kasus tersebut akan memasuki tahap pemeriksaan. Laporan yang dilayangkan korban berinisial RZ (49) diselidiki oleh Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

“Benar, ditangani oleh Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Saat ini sedang dilakukan penyelidikan,” ujar Ade saat dikonfirmasi, Sabtu 24 Februari 2024.

Ade menambahkan, penyidik juga akan memanggil oknum rektor tersebut juga rencananya untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelecehan itu pada Senin, 26 Februari 2024 besok.

“Betul, terlapor telah dijadwalkan diperiksa Senin besok,” jelasnya.

Laporan RZ yang merupakan pegawai bagian kehumasan kampus itu teregister dengan nomor: LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 12 Januari 2024.

Dilain Pihak, Rektor Universitas Pancasila dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual. Rektor tersebut membantah tuduhan pelecehan yang dilayangkan kepadanya.

Kuasa hukum ETH, membantah soal isu pelecehan yang dilakukan kliennya terhadap karyawan di kampus tersebut. “Berita tersebut kami pastikan didasarkan atas laporan yang tidak benar dan tidak pernah terjadi peristiwa yang dilaporkan tersebut,” kata Kuasa Hukum ETH, Raden Nanda Setiawan saat dikonfirmasi, Minggu (25/2/2024).

Nanda juga menemukan adanya kejanggalan dalam laporan ini. Menurut dia, dugaan pelecehan seksual yang terjadi satu tahun silam baru dilaporkan. Apalagi, kasus ini baru terungkap pada saat proses pemilihan rektor baru di Universitas Pancasila.

“Terlebih, isu pelecehan seksual yang terjadi satu tahun lalu, terlalu janggal jika baru dilaporkan pada saat ini dalam proses pemilihan rektor baru,” ujar Nanda.

Walaupun begitu, Nanda menyatakan bahwa kliennya siap mengikuti proses terkait dengan laporan tersebut. “Kami percayakan kepada pihak Kepolisian untuk memproses secara profesional,” katanya.

Kemendikbud diminta turun tangan menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila. Korban dugaan pelecehan seksual dilakukan rektor Universitas Pancasila sebelumnya menyurati Kemendikbud.

“(Kami sudah monitor kasus tersebut) Berdasar laporan masyarakat. Kasus tersebut sudah ditangani inspektorat jenderal,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam saat dihubungi, Minggu (25/2).

Kronologi Kasus Pelecehan, Awalnya korban diminta untuk datang ke ruangan terduga pelaku berkantor.

Pada Februari 2023, terlapor memanggil ke ruangan dalam rangka pekerjaan

Di tengah perbincangan, terlapor tiba-tiba mencium pipi korban. Sontak hal tersebut membuat korban terkejut, namun ia hanya bisa terdiam.

Selain itu, oknum rektor itu bahkan sempat memegang bagian sensitif korban hingga membuatnya trauma. | Eka*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60