Resah! Video Apresiasi Prestasi Jokowi, Polisi: Hanya Kegiatan Cooling System

banner 468x60

Radarjakarta.id | JAKARTA – Keresahan sejumlah civitas akademika kampus menyuarakan kekecewaan terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir.
Adapun sejumlah kampus dan perkumpulan akademisi menuntut penegakan demokrasi yang dinilai kian luntur menjelang berlangsungnya pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti.

Satu diantaranya, Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Ferdinandus Hindarto mengaku ada yang menghubungi dirinya. Ferdinan mengaku dihubungi orang yang mengaku sebagai polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu lantas ditolak oleh Ferdinan.

“Lalu saya jawab ‘mohon maaf Bapak kami memilih untuk tidak membuat itu’ lalu Sabtunya setelah kami membuat pernyataan di Surabaya itu beliau WA lagi kan dengan memberi contoh video-video dari perguruan tinggi lain ada Unsoed, ada Undip, ada UIN, dan sebagainya, dan beberapa PTS di Semarang. Ya jawaban saya sama,” lanjut Ferdinandus Hindarto, Selasa (6/2/2024).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Meskipun sudah menolak, Ferdinan mengaku masih dihubungi orang tersebut hingga hari ini (6/2) pukul 11.00 WIB. Bahkan, orang itu hingga memohon dirinya membuat pernyataan dalam bentuk video maupun tertulis.

“Lalu tawaran terakhir adalah tidak video tapi pernyataan lalu diberi contoh juga dari salah satu rektor di Semarang. Ya saya katakan tidak karena kami memilih sikap itu,” ucapnya.

Video yang dimaksud ialah pernyataan terkait prestasi Presiden Jokowi. Ferdinan menilai video yang diminta sama dengan video pernyataan rektor berbagai universitas yang beredar akhir-akhir ini.

Akhirnya, Polisi pun beri penjelasan, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu ikut buka suara soal pengakuan rektor diminta polisi membuat video pernyataan memuji Jokowi. Ia bilang hal itu dalam rangka untuk jaga pemilu dengan kegiatan cooling system.

Maka itu, sengaja melibatkan beberapa tokoh baik agama, tokoh masyarakat, dan sivitas akademisi yang punya kompetensi. Tujuannya untuk mendukung situasi kamtibmas bisa berjalan aman lancar serta tertib lewat pesan video kamtibmas.

“Tidak ada arahan untuk mendukung salah satu paslon (Presiden dan Wakil Presiden),” kata Kombes Satake, Selasa (6/2).

Sementara, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyampaikan pihak kepolisian hanya meminta rektor untuk terlibat dalam pemilu damai. Caranya yakni dengan berikan narasi-narasi yang menyejukan berupa pernyataan video.

“Ajakan kepada tokoh masyarakat tokoh agama pemuda termasuk ada mahasiswa civitas akademika itu mengajak men-support terciptanya pemilu damai,” kata Irwan, Selasa (6/2). | Eka*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60