Keren! Kilang Pertamina di Cilacap Sudah Bisa Produksi Avtur dari Sawit

banner 468x60

Radarjakarta.id | CILACAP – PT Pertamina (Persero) terus mendukung langkah pemerintah dalam transisi energi khususnya dengan mengembangkan berbagai macam proyek energi rendah karbon. Nah salah satunya adalah, Pertamina mengembangkan BioAvtur atau bahan bakar pesawat terbang berbasis kelapa sawit.

Saat ini, Green Refinery Kilang Cilacap telah mampu memproduksi Bioavtur – Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan kandungan minyak inti sawit atau refined bleached deodorized palm kernel oil (RBDPKO) sebesar 2,4% dengan kapasitas 9.000 barel per hari (bpd).

Kandungan nabati ini akan ditingkatkan menjadi 100% dalam proyek pengembangan Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2.

“Fase 2 ini nantinya didesain untuk multi-feedstock antara lain crude palm oil [CPO], refined bleached deodorized palm oil [RBDPO] dan used cooking oil [UCO] atau minyak jelantah. Ini yang dalam rencana saat ini, ditargetkan onstream di tahun 2026,” ujar Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman dalam acara media visit Kilang Cilacap, Kamis (2/11/2023).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Taufik menuturkan, bahan bakar Bioavtur-SAF memiliki potensi paling besar dalam upaya mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil.

“Ini menjadi jawaban atas tantangan terhadap KPI tentang produk ramah lingkungan, berkelanjutan, dan target nol emisi karbon,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bioavtur-SAF sudah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022.

Bioavtur-SAF juga telah melalui uji ground round dan flight test SAF pada mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 27 Oktober 2023.

Sementara itu, proyek Green Refinery Kilang Cilacap Fase 2 juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan hydrotreated vegetable oil (HVO) dari saat ini sebesar 3.000 bpd menjadi 6.000 bpd.

Adapun, Green Refinery RU IV Cilacap Fase 1 dikembangkan sejak Februari 2022. Unit ini mampu memroduksi produk rendah emisi gas rumah kaca. Produk utama unit ini adalah green diesel dengan bahan baku 100% terbarukan dan memiliki kandungan sulfur lebih baik dari Euro V.

Selain BioAvtur, dalam inisiasi beberapa proyek energi rendah karbon diantaranya Pertamina mengembangkan Solar Energy di Beberapa wilayah operasi untuk memenuhi kebutuhan energi. Contoh di Rokan sudah groundbreaking 25 Mega Watt (MW). Kemudian yang sudah beroperasi ada di Dumai 2 MW, Cilacap 1,34 MW serta 143 SPBU masing-masing berkapasitas 1 MW.

Adapun proyek lainnya adalah, PNRE dan PRPP telah menandatangani Head of Agreement (HoA) untuk memasok kebutuhan energi GRR Tuban (listrik, uap dan air) dari pembangkit listrik LNG dengan kapasitas 570 MW

Lalu, PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW berhasil melakukan kebakaran pertama pada Februari 2022. dan Selanjutnya, Pertamina luncurkan produk green energy sebagai Generator Set (Genset) untuk Electric Vehicle (EV) di Formula E Jakarta E-Prix 2022.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60