Mata Siswi SD di Gresik Buta Setelah Dicolok Kakak Kelas dengan Tusukan Bakso karena Tak Beri Uang

banner 468x60

Radarjakarta.id | GRESIK – Samsul Arif hanya bisa menahan sedih bercampur marah. SAH, 8, anak pertama Samsul harus mengalami kebutaan di mata kanannya setelah dicolok menggunakan tusuk bakso oleh kakak kelasnya.

Siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik ini menjadi korban kekerasan saat kegiatan lomba perayaan Agustusan di sekolahnya. Karena sedang ada lomba, semua siswa berada di luar kelas. Para murid sedang semarak merayakan Agustusan dengan lomba. “Disitu kan berbaur semua,” kata Samsul.

Seketika SAH ditarik oleh siswa lain yang diduga kakak kelasnya ke sebuah lorong. Lokasinya di antara ruang guru dan pagar sekolah. Tidak banyak orang di lokasi itu. Di lorong tersebut, korban dimintai uang jajan secara paksa.

“Karena tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas kebawah dibagian mata kanan anak saya,” jelas Samsul.

Mendapat perlakuan itu, lanjut Samsul, putrinya yang ketakutan lari dan membasuh matanya dengan air. Tak disangka darah keluar dari mata kanan SAH. Kemudian putrinya mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.

“Waktu itu ada luka sedikit, karena di seragamnya itu ada bekas darah, tapi sekarang sudah bersih karena dicuci,” tambahnya.

Saat pulang sekolah, Samsul mengaku, ia mendapat keluhan dari putri sulungnya itu bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. karena khawatir, ia pun memeriksakan ke rumah sakit.

“Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo,” terangnya.

Samsul menambahkan, dari hasil pemeriksaan di RSUD Dr Soetomo, ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya. Hal itu membuat mata kanan putrinya tidak bisa melihat.

“Karena mengalami buta permanen, saya gak terima dan saya mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya. Anak saya nggak tau siapa nama pelakunya, tapi tau wajahnya,” tegas Samsul.

Namun keinginan Samsul untuk melihat rekaman CCTV sekolah kandas. Rekaman CCTV saat kejadian tidak diberikan dengan alasan kerusakan.

“Masak saya dilihatkan rekaman CCTV pada tgl 25 Mei. Lha selama bulan 6,7,8 itu tidak ada rekaman sama sekali. Padahal pasca kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik,” pungkasnya. | Eka*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60