Radarjakarta.id | CILACAP – Gelaran Latihan penanggulangan bencana alam di tiga wilayah jajaran Korem 071/Wijayakusuma yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 14 hingga 16 Agustus 2023, secara resmi ditutup oleh Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Ahmad Hadi Aljufri Rabu (16/8/2023) di Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap.
Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Ahmad Hadi Aljufri mengatakan latihan ini sebagai upaya untuk menguji kesiapan dan kemampuan kita di leading sektor masing-masing, BNPBD, Basarnas, Tagana, Pemda, Polri dan seluruh perangkat. “Hal yang terpenting adalah perencanaan yang baik dan berakhir dengan baik menghasilkan latihan yang baik”, ujarnya.
Sementara itu, Asops Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf I Ketut Mertha Gunarda, dalam evaluasinya mengatakan bahwa dalam kegiatan ini inti dari semua itu koreksinya hanya tentang masalah regulasi saja.
Karena, kegiatan latihan penanggulangan bencana alam itu adalah berkaitan dengan regulasi. Bagaimana protap yang ada di Kodam diturunkan ke Korem dan bagaimana bisa diimplementasikan ke BPBD didaerah.
“Jadi dalam tanggap darurat, bisa sinkron kegiatannya dengan wilayah kabupaten atau kota”, terangnya.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Czi Mohammad Andhy Kusuma, S.Sos., M.M., mengatakan latihan lapangan penanggulangan bencana alam ini, sebagai wahana untuk menguji kemampuan dalam melaksanakan operasi penanggulangan bencana diwilayah, selain itu juga sebagai protap kita.
“Latihan yang sudah kita laksanakan ini adalah merupakan wahana untuk menguji sampe seberapa jauh kamampuan kita dalam operasi penanggulangan bencana alam yag terjadi diwilayah kita, dan latihan ini sudah baik, namun kita tidak boleh telalu berbangga hati, karena jika kita terlalu berbangga kita tidak akan maju, sementara kita harus selalu belajar dan mengasah kemampuan kita, baik kemampuan secara perorangan maupun satuan, maka saya berharap kedepan untuk para Dansat agar lebih mengintensifkan latihan dalam satuan guna mengasah dan menjaga kemampuan yang sudah dimiliki.” pungkasnya. | Eva*