Radarjakarta.id | SEMARANG – Perusakan markas Pemuda Pancasila (PP) diduga buntut perkelahian antara anggota TNI dengan anggota PP.
Baik pihak TNI dan kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait pengerusakan Markas PP.
Hal ini terkuak dengan beredarnya Video baku hantam antara prajurit TNI dan anggota ormas Pemuda Pancasila ramai di media sosial.
Lokasi yang biasa digunakan anggota ormas Pemuda Pancasila untuk nongkrong diteror komplotan orang tak dikenal. Di antaranya di Posko Pemuda Pancasila KOTI MPW Jateng di Jalan Gatot Subroto, Ngaliyan, Jumat (4/8/2023) dini hari.
Lokasi yang biasa digunakan anggota ormas Pemuda Pancasila untuk nongkrong diteror komplotan orang tak dikenal. Di antaranya di Posko Pemuda Pancasila KOTI MPW Jateng di Jalan Gatot Subroto, Ngaliyan, Jumat (4/8/2023) dini hari. (Dok Polrestabes Semarang)
Satu di antara akun media sosial yang memposting video keributan itu yakni @terang_media.
Dalam video tampak seorang pria bertubuh tegap berbaju biru dikerubuti oleh sekelompok orang berpakaian loreng oranye.
Pria tegap berbaju biru sempat mendapatkan pukulan dari kelompok tersebut di bagian kepala sebelah kiri sebelum dilerai oleh dua orang berkaos hitam.
Tampak pula polisi di lokasi kejadian untuk melerai perselisihan tersebut.
Narasi video menyebutkan, korban pemukulan adalah anggota TNI berpangkat Pratu.
Sedangkan yang melakukan pemukulan disebut dari pihak Organisasi Pemuda Pancasila (PP).
Lokasi keributan berada di sebuah kantor Leasing Jalan Brigjen Katamso, Peterongan, Semarang Selatan, Kamis (3/8/2023) sekira pukul 14.45 WIB.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar membenarkan informasi adanya keributan tersebut.
Keributan diduga terjadi kesalahpahaman dalam peristiwa itu.
“Iya diduga kesalahpahaman,” bebernya, Sabtu (5/8/2023).
Disinggung soal duduk perkara atas keributan itu, Kombes Irwan mengaku, masih akan melakukan penyelidikan. “Iya masih lidik dulu,” katanya.
(Red)*