Radarjakarta.id | ROKAN HULU – Sebuah bangunan kafe remang-remang di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau dibakar para emak-emak.
Aksi pembakaran dipicu lantaran mereka geram terkait beredarnya video viral di kafe tersebut yakni terkait praktik prostitusi.
Beredar video 9 menit yang memperlihatkan pasangan joget erotis di kafe tersebut.
Warga pun geram hingga melakukan aksi main hakim sendiri.
Setidaknya ada dua kafe remang-remang yang dibakar emak-emak dan satu lagi dibongkar.
Adapun Polres Rohul bersama TNI dan Satpol PP datang ke lokasi setelah kejadian tersebut.
Selain itu petugas gabungan juga menertibkan kafe remang-remang yang diduga jadi lokasi prostitusi.
“Kemarin kita sudah melakukan penyisiran dan menemukan sembilan titik pondok remang-remang,” ujar Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (28/7/2023).
Ia mengatakan, kesembilan pondok tersebut terindikasi jadi lokasi penginapan, panti pijat, penggunaan narkotika dan miras.
Budi menekankan kepada pemilik kafe remang-remang supaya tidak menerima pasangan yang menginap bukan suami istri.
Lebih lanjut, Budi berterima kasih kepada masyarakat lantaran telah menertibkan tempat maksiat tersebut.
Akan tetapi ia meminta agar warga tak main hakim sendiri.
“Warga sudah menyampaikan permohonan maaf soal pembakaran kafe remang-remang itu.
Itu semua merupakan tindakan spontanitas masyarakat setelah melihat video viral tersebut.
Tapi, kita minta masyarakat agar masalah seperti ini dipercayakan kepada petugas untuk ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Budi.
“Kami berharap untuk ke depannya jangan mengambil langkah sendiri atau main hakim sendiri,” tambahnya.
Salah seorang emak-emak yang ikut beraksi, Sini Wati (50) mengaku geram usai melihat video yang disiarkan live di Facebook.
“Kami sebagai warga pertama kali melihat unggahan di Facebook itu.
Unggahannya sangat tidak senonoh.
Jadi, kami ibu-ibu geram dan secara spontanitas bergerak ke lokasi joget-joget itu,” ujar Wati, Kamis (27/7/2023).
Aksi penggerebekan ternyata bukan sekali terjadi.
Kafe yang sama pernah didemo warga di tahun lalu.
Tahun lalu kami sudah pernah demo ke warung remang-remang ini.
Sudah ada peringatan dan memberikan perjanjian di kantor desa.
Ternyata masih ada. Warung remang-remang itu tidak enak dilihat masyarakat dan anak-anak,” lanjutnya.
(Red)*