Radarjakarta.id | Medan –
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengharapkan revitalisasi yang sedang dilakukan pada sejumlah bangunan dapat membangkitkan industri kesenian dan ekonomi kreatif.
“Kita targetkan selesai di 2024. Revitalisasi yang dilakukan itu, kita hadirkan ruang bagi pelaku seni dan komunitas-komunitas di Kota Medan,” ucap Bobby saat menerima sejumlah pelaku seni Kota Medan di Balai Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa(25/7/2023).
Mudah-mudahan nantinya, lanjut dia, bisa dimanfaatkan dan menjawab kebutuhan pelaku kesenian maupun ekonomi kreatif di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Sebab wilayah Kota Medan didiami penduduk multi etnis dan masing-masing memiliki budaya yang berbeda dengan berbagai macam ragam keseniannya.
Data Badan Pusat Statistik Medan di 2021 menyebut jumlah penduduk di Kota Medan 2,44 juta jiwa terdiri atas Jawa 33,03 persen, Batak 20,93 persen, Tionghoa 10,65 persen, Mandailing 9,36 persen, Minangkabau 8,6 persen, Melayu 6,59 persen dan lain-lain.
Wali kota juga berjanji akan mempelajari lebih lanjut Peraturan Walikota (Perwal) Medan No.10/2014 tentang Majelis Kesenian Medan dan Dewan Kesenian Medan.
“Kita akan telaah, apakah perwal itu menghambat laju kesenian di Kota Medan. Kalau direvisi, maka harus bisa mengakselerasi industri kesenian kita,” ungkap Bobby.
Ketua Medan Theater Tronic Hafiz Taadi sempat menyampaikan konsep kesenian di wilayah Kota Medan yang mendapat julukan Paris van Sumatera.
Didampingi sejumlah pengurus pelaku seni Kota Medan tergabung dalam Medan Theater Tronic, Hafiz menjelaskan, kesenian Kota Medan bisa dibangkitkan terlebih dahulu melalui wilayah.
“Kita dongkrak dahulu potensi kesenian dari wilayah, pak wali. Pasti setiap wilayah punya ketertarikan beragam kesenian. Apakah itu, seni tari, film, theater, fotografi dan sekaligus kita angkat ekonomi kreatifnya,” jelas dia.
(M.ILHAM)*