Radarjakarta.id | JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar angkat suara merespons Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyatakan kesiapan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono mempersilakan Bahlil maju sebagai ketua umum. Namun, Dave menegaskan pencalonan ketua umum partainya hanya bisa lewat Munas yang akan digelar pada akhir 2024. Golkar tak akan menggelar Munaslub.
“Silakan ikut Munas yang akan datang pada penghujung 2024. Tidak ada Munaslub,” kata Dave saat dihubungi, Selasa (25/7).
Dave enggan berkomentar lebih jauh soal status Bahlil saat ini di internal Golkar. Termasuk kabar yang menyebut Bahlil bukan lagi kader Partai Beringin.
Bahlil Terpanggil Jadi Ketum Golkar, Luhut Buka Suara
“Silakan pelajari AD/ART Golkar untuk syarat-syarat maju caketum,” kata anggota Komisi I DPR itu.
Sementara, merujuk AD/ART Partai Golkar, ada tujuh syarat menjadi caketum. Beberapa di antaranya seperti, pernah menjabat di kepengurusan pusat atau provinsi; aktif terus menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.
Lalu, pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan kader Partai Golkar; tidak pernah terlibat G 30 S/PKI; dan bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai Golkar.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelumnya mengaku terpanggil setelah namanya masuk bursa daftar calon Ketua Umum Partai Golkar pengganti Airlangga Hartarto.
Luhut Siap Jadi Ketua Umum Partai Golkar Bila Didukung Kader
Dia tak menampik peluang menjadi Ketua Umum Golkar. Namun, Bahlil berkata proses harus dilakukan sesuai mekanisme partai.
“Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai saya pikir semuanya terpanggil, tetapi lewat mekanisme partai,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7/2023).
(Red)*