Viral, Aksi Preman Todongkan Senpi Laras Panjang ke Mobil Mercy di Sidoarjo

banner 468x60

Radarjakarta.id I Sidoarjo – Video dua pria di Sidoarjo yang dinarasikan sebagai pentolan preman sedang menodongkan senjata api ke sebuah mobil Mercy viral. Kedua pria tersebut kemudian dipanggil polisi dan memberikan klarifikasinya.
Video berdurasi 8 detik itu viral usai diunggah oleh anggota DPR RI Ahmad Sahroni di akun instagramnya @ahmadsahroni88. Dalam captionnya, Sahroni meminta Kapolda Jatim untuk menindak tegas pelaku di dalam video.

Dua pria yang diminta klarifikasi tersebut yakni Ali Sadikin (56) warga Jalan Sarip Tambak Oso, Sidoarjo dan Supandi (46) warga Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Keduanya mengaku aksi tersebut terjadi sekitar pertengahan April siang dan hanya bercanda.

Guyonan Nyeleneh di Balik Viral Pentolan Preman Todongkan Senpi di Sidoarjo
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo menyebut apa yang dilakukan Ali dan Supandi bukan aksi premanisme. Namun hanya gurauan atau main-main belaka yang kemudian direkam oleh orang yang tak dikenal.

Andaru menambahkan berdasarkan keterangan Ali, senjata api yang dipakai merupakan senapan angin untuk menembak ikan. Senapan ini milik teman Ali bernama Halib yang saat itu ada di kolam ikan.

“Pada saat itu Halip membawa senapan angin untuk berburu dan digunakan untuk menembak ikan di tambak tersebut. Ali Sadikin kemudian meminjam senapan angin tersebut dengan maksud untuk bermain-main bersama temannya Supandi,” Kata Andaru, Rabu (21/6/2023).

Usai memeriksa dan meminta klarifikasi kedua pria tersebut, Andaru menyebut aksi Ali dan Supandi hanya gurauan bukan aksi premanisme seperti yang dinarasikan dan viral di media sosial.

Ternyata Cuma Guyon
Berikut klarifikasi lengkap kedua pria tersebut seperti yang dituturkan Ali Sadikin:
Waktu kejadian itu ada namanya Halib datang ke tempat saya bawa pistol itu untuk tembak ikan, manuk (burung). Terus saya pinjam sebentar saya buat mainan bergurau. Itu mobil saya sendiri. Bukan mobilnya orang, di dalamnya juga kosong gak ada orang.

Waktu itu itu ada Pak Halib sama temannya juga ada teman saya ada orang empat. Waktu itu saya mau jual (mobil). Itu di rumah saya bukan di jalan raya atau tempat lain. Itu depan rumah saya pintu keluar. Mobil kosong, waktu itu saya mau jual.

Waktu itu ada pembeli mau datang. Terus ada yang datang tapi gak jadi harganya gak cocok kembali. Terus waktu itu pukul 15.00 WIB ada datang lagi ditawar terus jadi (beli mobil).

Jadi mobil itu waktu di rumah saya ya kosong. Saya buat bercanda itu gak ada apa-apanya. Itu bedil waktu itu dibuat nembak ikan di kolam saya. Depannya (rumah Ali Sadikin ada kolam). Waktu itu Halib nembak-nembak terus tembaknya ditaruh. ‘Lib pinjam, Lib’ terus saya bikin mainan.

Sebentar langsung saya kembalikan. Jadi di dalam mobil gak ada orang sama sekali. Gitu kronologinya. Jadi gak ada untuk jelek gak ada. Wong itu mobil-mobil saya. Terus orang ya gak ada. Cuma yang ada ya saya sama teman saya, sama Pak Halib sama temannya itu.

Jadi saya gak tahu ada foto-foto ini apa. Wong itu sudah lama 4 bulanan. Sebelum Hari Raya. Jadi kalau mobilnya masih ada kalau ada yang mau tahu mobilnya. Barangkali mau tahu di Medokan (Surabaya) Mercy lama.

Ya masih ada gak ada apa-apa atau malak itu gak ada. Wong itu di rumah saya sendiri. Di depan rumah saya. Bukan di luar rumah saya. Jadi lokasinya itu di dalam (halaman) rumah saya. Sebelahnya itu kolamnya. Terus mobilnya itu tak taruh di sebelahnya pintu keluar itu. Jadi gak ada lain. Jadi saya cuma bergurau. Gak ada urusan apa-apa.

Waktu itu saya gak tahu divideo atau difoto wong saya gak bisa kok. Cuma itu tadi. Mungkin ada kesalahan saya itu tadi saya ngomong-ngomong. Wong gak ada orang saya kira gak ada apa-apa. Gak tahunya seperti ini.

Waktu itu gak ada orang. Ya itu yang satu duduk di gazebo saya, yang satunya lihat saya ya tertawa-tawa terus saya kembalikan tembaknya (ke Halib).

(Red)*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60