Kapolri Minta Ujian SIM Dievaluasi, Jangan Mempersulit

banner 468x60

Radarjakarta.id I JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo seluruh anak buahnya mulai berbenah. Melakukan perbaikan sistem birokrasi pelayanan masyarakat. Tidak terkecuali, dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) sampai urus surat kendaraan.

“Kalau kita lihat, pembuatan SIM juga masih sulit. Laporan kasus juga sama, balik nama kendaraan dan seterusnya. Dan tentunya kita akan selalu lakukan perbaikan,” kata Sigit saat pidato dikutip lewat channel youtube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Rabu (21/6/2013).

Sigit mengingatkan, tujuan dilaksanakan ujian mendapatkan SIM adalah demi keselamatan para pengguna jalan. Sebagai bentuk tes untuk bagaimana membuktikan keterampilan saat mengendarai kendaraan.

Oleh sebab itu, Kadiv TIK Irjen Slamet Uliandi, Asops Kapolri Irjen Agung Setya, dan Kakorlantas Irjen Firman Shantyabudi diminta melakukan perbaikan. Terutama mengedepankan sisi digitalisasi dan evaluasi praktek yang ada selama ini.

“Saya minta Kakorlantas tolong untuk lakukan perbaikan, yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak yang melewati zig zag itu sesuai atau tidak. Kalau sudah tidak relevan tolong diperbaiki,” sebutnya.

Kapolri tak ingin ada kesan mempersulit masyarakat. Berujung timbulnya praktik-praktik korup yang dilakukan petugas. Akibat masyarakat ingin lolos demi mendapatkan SIM karena ujian yang sulit.

“Jangan terkesan pembuatan ujiannya khususnya praktik ini hanya untuk mempersulit. Dan ujung-ujungnya di bawah meja, enggak tes, malah lulus. Ini harus dihilangkan,” katanya.

“Jadi saya minta studi banding segera, kalau bisa satu bulan ini ujian praktik SIM dipermudah, disesuaikan,” tambahnya.

(Red)*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60