Radarjakarta.id I Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara mengenai rencana PT Pertamina (Persero) meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru. Menurutnya, sudah ada beberapa stasiun pom bensin di Surabaya yang siap untuk menjualnya.
Hal ini diungkapkan Erick pada acara Pertamina Energizing You di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (17/6/2023). Meski ia belum mau bicara banyak mengenai hal ini.
“Tanya Bu Nicke (Dirut Pertamina), tapi yg pasti ada beberapa belas pom bensin yg sudah siap di Surabaya, di Jakarta sudah mulai ada. Ini yg kita dorong supaya ada solusi bersama,” kata Erick ketika ditanya mengenai kapan BBM jenis baru ini di jual.
Erick belum mengetahui terkait kapan BBM jenis baru ini akan di Jual di wilayah Jakarta. Tapi setidaknya sudah ada 15 pom bensin di Surabaya yang siap menjualnya pada akhir bulan ini, meski Ia belum mau membeberkan harga jualnya.
“Tanya Bu Nicke. Yang saya tahu di Surabaya mustinya akhir bulan ini sudah ada 15 (Pom Bensin) Harga tanya Bu Nicke,” kata Erick.
Untuk diketahui produk Bahan Bakar Minyak (BBM) terbaru daru PT Pertamina (Persero) itu adalah, pencampuran antara Bahan Bakar Nabati (BBN) bioetanol pada BBM non subsidi, khususnya untuk jenis Pertamax (RON 92).
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati membeberkan Pertamina berencana untuk meluncurkan produk BBM baru. Peluncuran produk baru tersebut merupakan upaya perusahaan dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Di samping itu, hal ini juga sebagai upaya perusahaan untuk menurunkan emisi karbon dan mewujudkan kemandirian energi.
“Jadi nanti kita di bulan ini, gak papa ya Pak Alfian kita bocorin dulu, kita mau launching produk baru. Yaitu bioetanol, jadi Pertamax kita campur dengan etanol,” ujar Nicke dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022, Selasa (6/6/2023).
Menurut Nicke, produksi produk baru BBM ini nantinya tidak akan mengganggu pasokan tebu untuk kebutuhan industri gula. Adapun, bioetanol sendiri diproduksi dari hasil fermentasi molases (tetes tebu).
Selain dari tebu, Indonesia juga masih memiliki potensi bahan baku yang cukup besar sebagai sumber bioetanol. Pasalnya, sumber bioetanol juga dapat berasal dari singkong dan jagung.
“Jadi kita akan terus lakukan riset-riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati. Jadi tantangannya yang kedua adalah ke orangnya ya,” ujar Nicke.
(Red)*