Gubernur Sumut Edy Berharap Terus Lahirkan Generasi Yang Mensyiarkan Agama

banner 468x60

Radarjakarta.id I Medan – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap di wilayahnya terus melahirkan generasi penerus yang mensyiarkan agama di tengah masyarakat, khususnya di Tanjungbalai

“Saya berharap, akan terus lahir generasi penerus beliau, dalam mensyiarkan agama di Sumut, termasuk Tanjungbalai,” ujar Edy Rahmayadi saat menghadiri Haul ke-20 Syekh Muhammad Isya Sitorus Al Kholidi Naqsyabandi, di Tanjungbalai, Kamis.

Mantan Pangkostrad ini juga mengajak para orang tua untuk lebih memperhatikan ilmu agama pada anak. Karena bekal ilmu agama merupakan benteng keimanan bagi generasi selanjutnya, dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin modern saat ini.

“Saya minta pada orang tua saya, untuk lebih memperhatikan ilmu agama pada anak kita karena dengan ilmu agama akan menjadi benteng keimanan menghadapi perkembangan zaman saat ini,” kata Edy.

Kesempatan itu, Edy juga meminta pada jemaah rumah suluk untuk selalu mendoakan Sumut, agar lebih makmur dan bermartabat. “Karena di sini tempatnya orang-orang berzikir, saya minta untuk dapat mendoakan Sumut, agar lebih makmur dan bermartabat,” tuturnya.

Sementara itu, Muhammad Ridwan Sitorus anak dari Syekh Muhammad Isya Sitorus Al Kholidi Naqsyabandi mengucapkan terima kasih pada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang telah menghadiri undangan Haul ke-20 Syekh Isya Sitorus. Juga mengapresiasi perhatian Edy Rahmayadi yang telah membangun rumah sulok tersebut.

“Terima kasih telah datang dan juga terima kasih Pak Gubernur dan Pak Walikota atas bantuannya. Semoga berkah untuk Sumut yang lebih bermartabat,” ucap Syekh Muhammad

Syekh Muhammad menceritakan, bahwa rumah suluk ini didirikan ayahnya sebagai tempat berzikir yang sampai saat ini ajaran beliau terus dilakukan dan diajarkan pada masyarakat. Semasa hidup, ayahnya adalah seorang pendakwah di sekitar kampung di daerah tersebut. Kemudian mendirikan rumah suluk, yang dulu masih dikelilingi hutan belantara.

“Beliau merantau ke Pebatang dan membuka hutan yang pertama membuka suluk di Kampung Tobo, dilanjutkan di sini. Kegiatan ayah dahulu adalah berdakwah sampai 15 kampung di daerah ini, dengan istiqomah sampai umur beliau 90 tahun tepat tahun 2003 beliau meninggal.

(M.ILHAM)*

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60