Bisnis Kaesang yang Rontok Sebelum Maju Pilwakot Depok

banner 468x60

Radarjakarta.id I JAKARTA – Sebelum dihebohkan dengan kabar Kaesang yang terjun ke dunia politik hingga menyatakan siap maju di Pilwakot Depok, sosoknya memang dikenal sebagai seorang pengusaha dengan jaringan bisnis yang cukup luas.

Namun, seperti halnya dalam dunia bisnis, tidak semua usahanya berjalan dengan sukses. Sebagaimana kebanyakan pengusaha lainnya, Kaesang juga mengalami kegagalan dalam beberapa bisnisnya.

Daftar Bisnis Kaesang yang Rontok:


1. Madhang
Kaesang juga membesut sebuah aplikasi yang menjembatani ibu-ibu jago masak dengan pembeli demi membantu banyak ibu rumah tangga agar mandiri secara finansial. Madhang diluncurkan pada 11 Desember 2017 ini bekerja sama dengan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Sayangnya, aplikasi ini sudah tidak beroperasi lagi. Pasalnya, Februari 2020 menjadi unggahan terakhir dari akun Madhang tersebut. Bahkan, banyak pihak yang mempertanyakan kelanjutan dari aplikasi ini. “Permisi, aplikasinya diteruskan atau tidak mas @kaesangp?” tanya salah satu warganet


“Tolong dong dana di aplikasi saya tidak kembali. Aplikasi tidak bisa dibuka,DM di IG tidak pernah di balas,kontak CS di WA juga tidak aktif, website tidak ada. Gimana ini uang saya di aplikasi tidak balik. Tolong dong @madhang.id,” tulis warganet lainnya.

2. Siapmas
Pada Agustus 2019 Kaesang Pangarep bersama sang kakak Gibran Rakabuming Raka membentuk brand Siapmas. Siapmas menghadirkan produk minuman dan makanan ringan, yakni Kemripik, Pik Kripik, dan Ngedrink. Produk-produk ini dipasarkan melalui minimarket ritel.

Simak Dulu Asal Nama dan Sejarah Kota Depok
Sayangnya, hasil penelusuran Bisnis menemukan bisnis ini sudah lama tidak aktif, unggahan terakhirnya pun pada 3 Oktober 2020.

3. Ternakopi
Kaesang juga melebarkan bisnis dengan menjajal bisnis kopi bersama dengan sang kakak pertamanya yakni Gibran Rakabuming Raka.

Sayangnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep mengatakan bisnis Ternakopi yang dikelolanya telah tutup.

Dia menyebut produk kopinya tersebut tidak laku di pasaran. Kaesang mengungkapkan Ternakopi awalnya memiliki sekitar 40 outlet sebelum pandemi Covid-19.

4. Sang Javas
Melansir dari Bisnis, sebelum merintis Sang Pisang, Kaesang Pangarep lebih dulu membangun bisnis Sang Javas pada Agustus 2017. Meski brand Kaesang sempat bergabung dengan outlet kaus brand lokal, TRUZ pada 2018 silam.

Namun, hasil dari pantauan Bisnis memperlihatkan, bisnis ini tidak aktif lagi. Terbukti dari akun Instagram bisnis yang terakhir memposting pada Agustus 2020 dan website sangjavas.com hingga marketplace-nya pun tidak bisa diakses.

5. Hompimpa Games
Berdiri sejak Juli 2017, Hompimpa Games merupakan perusahaan pengembang board game dan card game yang fokus pada konten Nusantara.

Sayangnya, sebagi usaha yang berupaya merealisasikan ide-ide kreatif para game designer dan game developer ini tidak berkembang. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60