Radarjakarta.id I Taipei – Angkatan Bersenjata Taiwan menggelar latihan militer di wilayah pesisir, dengan kapal patroli berputar-putar dan para personel militer turun dengan tali dari helikopter dalam simulasi krisis penyanderaan. Latihan militer ini digelar di tengah meningkatnya tekanan militer dari China.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/6/2023), latihan militer Taiwan itu digelar di kota pelabuhan Kaohsiung, Sabtu (10/6) waktu setempat, dengan melibatkan otoritas penjaga pantai, militer, polisi dan dinas lintas udara yang melakukan simulasi situasi penyanderaan, diiringi musik film laga dan narasi berkelanjutan soal ‘serangan’.
“Ini Penjaga Pantai (Taiwan)! Matikan mesinnya segera!” demikian bunyi narasi dalam simulasi penyanderaan itu.
“Kami akan naik dan memeriksa kapal Anda!” imbuh narasi itu.
Kapal-kapal patroli yang berukuran lebih kecil kemudian mengepung kapal itu, sementara sebuah helikopter mengudara di atasnya. Para personel keamanan lalu ‘secara diam-diam’ berhasil ke atas kapal, dan melepaskan tembakan — bukan peluru tajam — ke arah penyandera yang berpakaian kuning.
Pada akhir simulasi, para personel keamanan memberikan hormat kepada Presiden Tsai Ing-wen yang melambaikan tangan dari dermaga.
“Semua orang yang berpartisipasi dalam latihan hari ini adalah para pembela garis depan negara kita. Saya ingin menekankan kembali, kita harus memperkuat diri kita untuk memastikan perdamaian di Selat Taiwan,” ucap Tsai dalam pidato singkatnya.
“Semakin kita bersatu, semakin aman kita; semakin aman Taiwan, maka semakin aman dunia,” tegasnya.
Taiwan sering menggelar latihan militer dalam menghadapi tekanan militer dan politik yang meningkat dari China, termasuk penyusupan pesawat tempur Beijing hampir setiap hari ke dalam zona pertahanan udara Taipei.
China yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya, telah bertekad untuk merebut kembali pulau itu suatu hari nanti, secara paksa jika diperlukan.(*)