Kondisi jembatan yang rusak parah. (foto istimewa).
Radarjakarta.id | Rokan Hulu – Jembatan Sungai Rokan yang berada di ruas jalan provinsi di Desa Suka Damai, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), mengalami kemiringan sejak 23 November 2024 akibat terjangan derasnya arus sungai dan tumpukan kayu. Hingga kini, perbaikan belum dapat dilakukan akibat tingginya debit air Sungai Rokan.
Jembatan sepanjang 100 meter ini merupakan akses utama yang menghubungkan Kecamatan Ujung Batu dengan ibu kota Kabupaten Rokan Hulu, Pasirpengaraian. Kerusakan tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Riau, yang telah mengalokasikan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp5,8 miliar untuk perbaikan.
Kendala Cuaca Hambat Perbaikan
Pj Gubernur Riau, Rahman Hadi, menjelaskan bahwa perbaikan tertunda karena faktor alam. Curah hujan tinggi menyebabkan peningkatan debit air Sungai Rokan, sehingga menyulitkan pelaksanaan perbaikan pilar jembatan yang bergeser.”Pemerintah Provinsi Riau sudah berkonsultasi dengan Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Bandung. Hasil audit menunjukkan bahwa jembatan masih dapat diperbaiki. Namun, kondisi debit air saat ini terlalu tinggi, sehingga pengerjaan belum bisa dimulai. Perbaikan akan dilakukan setelah kondisi memungkinkan,” ujar Rahman Hadi saat kunjungan kerja di Pasirpengaraian, Kamis (30/1/2025).
“Pemerintah Provinsi Riau sudah berkonsultasi dengan Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Bandung. Hasil audit menunjukkan bahwa jembatan masih dapat diperbaiki. Namun, kondisi debit air saat ini terlalu tinggi, sehingga pengerjaan belum bisa dimulai. Perbaikan akan dilakukan setelah kondisi memungkinkan,” ujar Rahman Hadi saat kunjungan kerja di Pasirpengaraian, Kamis (30/1/2025).
Dari sisi anggaran, Rahman Hadi memastikan bahwa dana perbaikan akan dialokasikan dari APBD Provinsi Riau. Namun, ia menekankan bahwa faktor cuaca akan sangat menentukan pelaksanaan teknisnya.
Pengaturan Lalu Lintas dan Jalur Alternatif
Untuk mengantisipasi risiko kecelakaan, Pemerintah Kabupaten Rohul bersama Polres setempat telah memasang besi plat portal setinggi 2,3 meter di kedua ujung jembatan. Saat ini, diberlakukan sistem buka tutup dengan jalur satu arah.Hanya kendaraan roda dua dan roda empat tanpa muatan yang diperbolehkan melintas. Sementara itu, kendaraan berat dan roda empat bermuatan diwajibkan menggunakan jalur alternatif melalui Lubuk Bendahara di Kecamatan Rokan IV Koto dan PT Ekadura menuju Kota Lama di Kecamatan Kunto Darussalam.
Hanya kendaraan roda dua dan roda empat tanpa muatan yang diperbolehkan melintas. Sementara itu, kendaraan berat dan roda empat bermuatan diwajibkan menggunakan jalur alternatif melalui Lubuk Bendahara di Kecamatan Rokan IV Koto dan PT Ekadura menuju Kota Lama di Kecamatan Kunto Darussalam.
DPRD Dorong Percepatan Perbaikan
Wakil Ketua DPRD Riau, Budiman Lubis, menegaskan bahwa kajian teknis dari pihak berwenang telah rampung, sehingga perbaikan dapat segera dimulai setelah kondisi memungkinkan.
“Anggaran telah disiapkan melalui BTT Pemprov Riau. Awalnya, pemerintah berencana membangun jembatan baru melalui APBD 2025, tetapi karena rasionalisasi anggaran, rencana tersebut ditunda. Saat ini, kita fokus pada perbaikan terlebih dahulu,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Rohul, H. Sukiman, berharap Pemerintah Provinsi Riau dapat mempercepat perbaikan mengingat jembatan ini merupakan jalur utama penopang ekonomi masyarakat.
Dengan kondisi jembatan yang semakin miring, pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati saat melintas. Pemerintah terus memantau perkembangan situasi dan akan segera mengambil tindakan ketika kondisi memungkinkan. | Santi Sinaga*