Radarjakarta.id | BANDUNG – Hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis sore menyebabkan debit air di Sungai Cikapundung meningkat. Tanggul yang berdekatan dengan pemukiman warga pun jebol sepanjang 12 meter, sehingga mengakibatkan banjir.
Kawasan yang diterjang banjir itu jaraknya tak jauh dari pusat kota, Alun-alun Bandung, yang kerap menjadi destinasi wisata. Permukiman terdampak banjir tersebut bisa ditempuh dengan jalan kaki, sekira 10 menit.
Ratusan jiwa terdampak bencana itu dan ada sederet fakta banjir Braga tersebut, salah satunya jebolnya tanggul.
Pemerintah Kota Bandung mencatat sebanyak empat RW di Kelurahan Braga, Bandung terdampak banjir. Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap rumah-rumah warga.
Berdasarkan penuturan perangkat RW setempat, Dedi, lebih dari 100 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, banjir yang menimpa kawasan Braga disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Cikapundung. Hal ini dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi pada Kamis (11/1) sore.
“Salah satu penyebab banjir karena tanggul jebol. Tim sudah turun dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), dan Dinas Sosial sudah kita turunkan,” ujar Bambang di Bandung, Kamis.
Bambang mengakui, tanggul Sungai Cikapundung yang jebol di lokasi banjir telah lama tak mendapatkan perbaikan. Terakhir, tanggul itu diperbaiki tahun 2004.
Ia memastikan perbaikan tanggul selesai pada hari ini untuk mengantisipasi banjir kembali masuk kawasan pemukiman warga. “Sampai hari ini tetap kita lakukan upaya-upaya penanganan dan kita pastikan perbaikan tanggul hari ini selesai karena itu mungkin menjadi salah satu faktor penyebab melimpasnya air dari Sungai Cikanpundung ke perumahan warga,” katanya.
Selain di Braga, banjir juga melanda permukiman warga di Kampung Cibodas, Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. | Eka*