Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Tutup Usia, Tanah Jawa Berkabung

banner 468x60

SOLO, RadarJakarta.id — Duka mendalam menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi, Raja Keraton Solo, berpulang pada Minggu pagi (2/11/2025) pukul 07.29 WIB di Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kabar wafatnya Sang Raja disambut kesedihan mendalam dari seluruh rakyat Jawa dan para abdi dalem yang telah lama mengabdi di balik dinding megah keraton.

Pakubuwono XIII, yang memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Suryadi, diketahui menjalani perawatan intensif sejak 20 September 2025 akibat komplikasi berbagai penyakit, termasuk gula darah tinggi. Menurut kuasa hukum keraton, KPAA Ferry Firman Nurwahyu Pradotodiningrat, kondisi kesehatan Sinuhun menurun drastis sejak September dan baru dikabarkan ke publik setelah kepastian wafat diterima pagi ini.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Kabar duka tersebut turut dibenarkan oleh Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Eddy Wirabhumi, salah satu kerabat dekat keraton. “Beliau memang sudah lama sakit. Terakhir komplikasi cukup berat, termasuk gula darah tinggi dan penyakit lainnya. Usia beliau juga sudah sepuh,” ujarnya. Saat ini, pihak keluarga tengah mempersiapkan prosesi pemulangan jenazah dari rumah sakit ke keraton untuk menjalani upacara adat.

Suasana haru menyelimuti lingkungan Keraton Surakarta sejak pagi. Para abdi dalem tampak sibuk menyiapkan ritual adat penyambutan jenazah. Di sisi lain, masyarakat mulai berdatangan ke area Kori Kamandungan untuk memberikan penghormatan terakhir. Di media sosial, nama “Pakubuwono XIII” segera menempati peringkat teratas tren pencarian nasional sebagai bentuk penghormatan publik terhadap sosok raja penjaga budaya Jawa.

Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto, membenarkan kabar wafatnya sang raja. Ia menyebut jenazah Sinuhun dibawa dari rumah sakit dengan pengawalan ketat menuju Keraton Surakarta. “Berita duka Sinuhun seda. Meninggal sekitar jam tujuh pagi. Jenazah kini dibawa ke keraton,” ujarnya dengan suara bergetar.

Rencana pemakaman kini tengah dibahas oleh keluarga besar dan para sentana dalem. Berdasarkan tradisi leluhur, PB XIII akan dimakamkan di Astana Imogiri, Bantul, Yogyakarta, kompleks makam para raja Mataram Islam. Prosesi adat rencananya digelar pada Selasa Kliwon, bertepatan dengan hari yang dianggap sakral dalam kalender Jawa.

Sri Susuhunan Pakubuwono XIII naik takhta pada 10 September 2004, menggantikan ayahandanya, PB XII. Meski sempat terjadi dinamika internal yang dikenal dengan “era dua raja”, PB XIII berhasil menjaga marwah dan simbol kebesaran Keraton Surakarta. Kini, rakyat Jawa kehilangan sosok pelindung budaya dan penjaga warisan leluhur. Jawa berduka, keraton pun sunyi.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60