JAKARTA, Radarjakarta.id — Gelombang kecaman melanda stasiun televisi Trans7 setelah program “Xpose Uncensored” menayangkan segmen yang dianggap menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 13 Oktober 2025. Tayangan itu dinilai tidak sensitif terhadap lembaga keagamaan dan dianggap merendahkan marwah ulama serta pesantren yang telah lama berkontribusi besar bagi pendidikan Islam di Indonesia.
Reaksi keras langsung bermunculan, terutama dari keluarga besar Pesantren Lirboyo, para alumni, dan organisasi masyarakat keagamaan. Tagar #BoikotTrans7 pun mendadak trending di media sosial, menandai kekecewaan publik terhadap konten yang dianggap melanggar etika penyiaran.
Tayangan yang Picu Kemarahan Publik
Dalam salah satu segmennya, program “Xpose Uncensored” menampilkan narasi yang membawa nama Pondok Pesantren Lirboyo dengan konteks yang dinilai tidak layak. Beberapa alumni menilai, narasi itu jauh dari realitas dan tidak melalui proses riset yang mendalam.
M. Imaduddin, alumni Lirboyo angkatan 2008, menuturkan bahwa tayangan tersebut bukan hanya menyesatkan, tetapi juga berpotensi merusak citra pesantren dan hubungan masyarakat dengan dunia pendidikan Islam.
“Ini bentuk keteledoran media. Nama besar pesantren tidak boleh dijadikan bahan sensasi,” ujarnya dengan nada kecewa.
Trans7 Akhirnya Buka Suara, Akui Kelalaian dan Minta Maaf Resmi
Menanggapi gelombang kritik yang terus meluas, pihak Trans7 akhirnya mengeluarkan permintaan maaf resmi. Surat bertanggal 14 Oktober 2025 itu ditandatangani oleh Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil, dan Kepala Departemen Programming, Renny Andhita.
Dalam surat tersebut, Trans7 secara terbuka mengakui adanya kelalaian fatal dalam proses penayangan:
“Kami tidak melakukan sensor dan telaah secara mendalam terhadap materi dari pihak luar. Kami menyadari kesalahan ini dan tidak berlepas tangan atas dampaknya,” tulis Andi Chairil dalam pernyataan resmi.
Trans7 juga menegaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Gus Adib, putra KH. Anwar Manshur, serta mengirimkan surat resmi dan pesan pribadi untuk disampaikan kepada pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo.
Komitmen Baru: Hormati Ulama dan Dunia Pesantren
Dalam penutup suratnya, Trans7 menegaskan komitmen untuk memperbaiki diri dan tidak lagi menayangkan konten yang berkaitan dengan ulama dan pesantren tanpa verifikasi mendalam.***












