Haidar Alwi: Integritas Polri Menjadi Kunci Kepercayaan Publik Menuju Indonesia 2045

Haidar Alwi
banner 468x60

JAKARTA, Radarjakarta.id – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menilai bahwa kekuatan Polri di era Presiden Prabowo Subianto tidak hanya diukur dari keberhasilan menegakkan hukum, tetapi dari kemampuan menjaga integritas moral di tengah tekanan opini publik.

Bagi Haidar Alwi, kepercayaan masyarakat terhadap Polri adalah fondasi utama bagi tegaknya hukum dan stabilitas nasional menuju Indonesia Berintegritas 2045.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Polri hari ini tidak sekadar institusi penegak hukum, melainkan penjaga keseimbangan antara ketegasan dan kemanusiaan. Dalam setiap keputusan, yang dijaga bukan sekadar prosedur, tapi nurani bangsa,” tegas Haidar Alwi.

Haidar Alwi menilai, Presiden Prabowo memberi ruang luas bagi Polri untuk mengembalikan kepercayaan publik melalui pendekatan profesional, transparan, dan berorientasi pada pengabdian. Hal ini menunjukkan arah baru pemerintahan yang menempatkan moralitas aparatur sebagai kunci keadilan.

Polri dan Ujian Agustus 2025

Peristiwa kerusuhan akhir Agustus 2025 menjadi ujian besar bagi Polri dalam menghadapi derasnya tekanan sosial dan politik. Saat itu, berbagai lembaga survei mencatat sentimen negatif terhadap Polri mencapai 89,1 persen, angka tertinggi dalam satu dekade terakhir. Namun bagi Haidar Alwi, penilaian publik sering kali tidak melihat konteks lapangan yang dihadapi aparat di tengah situasi penuh dilema.

“Ketika polisi bertindak tegas, mereka dituduh melanggar HAM; ketika bersabar, dianggap lemah. Padahal di lapangan, banyak anggota Polri justru menjadi korban keberingasan massa dan tekanan politik,” jelas Haidar Alwi.

Haidar Alwi menegaskan, Polri tetap tegak menjaga ketertiban nasional di tengah badai fitnah. Kehidupan aman di 75.265 desa di seluruh Indonesia merupakan bukti konkret pengabdian bhayangkara yang bekerja tanpa pamrih, jauh dari sorotan kamera dan politik.

“Bhayangkara sejati tidak mencari panggung, tapi memastikan rakyat bisa tidur tenang tanpa rasa takut,” kata Haidar Alwi.

Ujian Agustus 2025 menjadi momen introspeksi nasional bahwa menjaga keadilan tidak bisa dilakukan oleh opini, tetapi oleh keberanian moral aparat di lapangan. Haidar Alwi menyebut, Polri telah menunjukkan kedewasaan dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis tanpa kehilangan kewibawaan.

“Polri bukan musuh rakyat, tetapi tembok terakhir yang menahan gelombang anarki agar negara tidak runtuh,” tegas Haidar Alwi.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60