Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Korban Tewas 46 Jiwa

banner 468x60

SIDOARJO, Radarjakarta.id – Duka mendalam menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga Minggu (5/10/2025) malam, jumlah korban tewas akibat runtuhnya musala dan gedung asrama putra di kompleks pesantren itu meningkat menjadi 46 orang, termasuk dua potongan tubuh (body part) yang baru ditemukan tim SAR.

Proses pencarian masih terus berlangsung. Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan berpacu dengan waktu di antara tumpukan puing bangunan tiga lantai yang rata dengan tanah sejak insiden tragis pada Senin (29/9/2025) sore lalu.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Dalam sehari ini saja, kami berhasil mengevakuasi 19 jenazah, termasuk satu body part korban dari sektor A1, A2, A3, dan A4,” ujar Emi Freezer, Kasubdit RPDO Bencana dan KMM Basarnas, Minggu (5/10/2025).

Seluruh jenazah segera dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim. Proses pembersihan puing kini difokuskan di sisi utara gedung yang tidak lagi terhubung dengan struktur utama bangunan.

Potongan Tubuh Ditemukan di Sektor A1

Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, yang bertindak sebagai On Scene Coordinator (OSC), menjelaskan bahwa potongan tubuh ditemukan di sektor A1 sekitar pukul 10.52 WIB.

“Satu potongan kaki berhasil diekstrikasi dari reruntuhan sektor A1. Kami belum bisa memastikan apakah potongan ini berkaitan dengan body part yang ditemukan kemarin atau berbeda,” jelasnya.

Nanang menambahkan, identifikasi bagian tubuh akan dilakukan penuh oleh tim DVI. “Kami tidak bisa menyebutkan bagian tubuh mana saja yang ditemukan. Semua akan dikonfirmasi oleh tim DVI,” ujarnya.

Evakuasi Hari ke-7: 149 Korban Sudah Dievakuasi

Hingga Minggu (5/10/2025) sore, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 149 orang, terdiri dari:

  • 104 orang selamat,
  • 46 meninggal dunia, termasuk 2 body part,
  • dan 17 orang masih dalam pencarian.

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, yang juga menjabat sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menegaskan bahwa operasi penyelamatan akan terus diperpanjang hingga seluruh korban ditemukan.

“Hari ini kami menemukan 19 korban tambahan. Operasi hari ke-7 tetap dilanjutkan semaksimal mungkin sampai semua korban berhasil kami temukan,” ungkapnya.

Menurut Yudhi, pencarian kini berfokus di area tengah lantai dasar dekat pintu keluar musala — titik yang diyakini menjadi lokasi terparah saat bangunan ambruk.

“Sebagian besar korban kami temukan di area tersebut sejak kemarin. Kami terus berupaya agar seluruh korban dapat segera terangkat,” pungkasnya.

Latar Kejadian: Musala Ambruk Saat Salat Berjamaah

Peristiwa nahas ini terjadi Senin sore, 29 September 2025, ketika ratusan santri tengah melaksanakan Salat Ashar berjemaah di musala asrama putra Ponpes Al Khoziny. Bangunan tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan itu tiba-tiba runtuh seketika, menimbun para santri dan pengurus pesantren di bawah reruntuhan.

Suasana duka masih terasa di lokasi. Santri yang selamat tampak masih shock, sementara keluarga korban terus berdatangan ke posko utama berharap kabar anggota keluarga mereka segera ditemukan.

Tragedi Kemanusiaan yang Menggetarkan Sidoarjo

Tragedi Ponpes Al Khoziny kini menjadi perhatian nasional, mengingat jumlah korban jiwa yang terus bertambah dan kondisi bangunan yang diduga tidak layak digunakan. Pemerintah daerah bersama lembaga terkait berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab utama runtuhnya bangunan tersebut.

Data Terbaru Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (5/10/2025, Pukul 18.00 WIB):

  • Korban meninggal dunia: 46 orang (termasuk 2 body part)
  • Korban selamat: 104 orang
  • Korban belum ditemukan: 17 orang
  • Total korban dievakuasi: 149 orang

|***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60