Cirebon Mendadak Menyala, BRIN: Dentuman Berasal dari Meteor

banner 468x60

CIREBON, RadarJakarta.id – Langit Cirebon mendadak terang benderang disertai dentuman keras pada Minggu malam (5/10/2025). Fenomena langka itu membuat warga panik karena dikira gempa atau ledakan misterius. Namun belakangan diketahui, sumber suara itu berasal dari meteor raksasa yang jatuh di Laut Jawa, wilayah Cirebon, Jawa Barat.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Prof. Thomas Djamaluddin, mengonfirmasi bahwa cahaya hijau kemerahan yang melesat cepat di langit Cirebon memang berasal dari meteor berukuran besar.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Meteor kecil sering terjadi, tapi yang berukuran besar seperti ini sangat jarang,” jelas Thomas, Senin (6/10/2025).

Dentuman Keras Guncang Rumah Warga

Sekitar pukul 18.45 WIB, warga di Cirebon hingga Majalengka melihat bola api besar meluncur dari barat ke timur, diikuti suara menggelegar dan getaran kuat.

“Cahayanya seperti bola api besar, cepat sekali. Setelah itu langsung terdengar dentuman keras, kaca rumah sampai bergetar. Kami kira gempa,” ujar Aceng Kurniawan, warga Lemahabang, Cirebon.

Warga Desa Gumulung Lebak, Husen, juga mengaku mendengar ledakan keras meski langit sedang terang bulan tanpa hujan.

“Kirain petir, padahal malamnya cerah sekali,” ungkapnya heran.

Deteksi BMKG dan Penjelasan Ilmiah BRIN

Menurut data BRIN dan BMKG, meteor tersebut memasuki atmosfer rendah pada pukul 18.35–18.39 WIB, menimbulkan gelombang kejut (shockwave) yang terdeteksi di sensor BMKG Cirebon.

“Ketika meteor memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas ekstrem hingga menimbulkan cahaya dan ledakan keras,” papar Thomas.

BRIN memastikan tidak ada dampak berbahaya dari jatuhnya meteor ini. Meski begitu, suara ledakan dan cahaya terang sempat menimbulkan kepanikan warga di sejumlah kecamatan.

Fenomena Langka, Tapi Bukan Pertama di Indonesia

Peristiwa meteor jatuh di Indonesia sebenarnya bukan hal baru. Berikut beberapa catatan fenomena meteor paling heboh di tanah air:

  1. Meteor Prambanan (1797) – Catatan sejarah tertua menyebutkan cahaya besar melintas di langit Jawa Tengah.
  2. Meteor Gianyar, Bali (2008) – Ledakan meteor meninggalkan lubang satu meter di area sawah.
  3. Meteor Bone, Sulawesi Selatan (2009) – Asteroid 10 meter meledak di udara setara 50 kiloton TNT, membuat warga panik.
  4. Meteor Duren Sawit, Jakarta (2010) – Meteorit benar-benar jatuh ke pemukiman, merusak tiga rumah.
  5. Meteor Bengkulu (2015) – Warga melihat cahaya jatuh di hutan dengan sisa bakaran di lokasi.
  6. Meteor Sulawesi Tengah (2021) – Kilatan cahaya terang viral di media sosial, disebut sebagai bolide atau meteor besar.
  7. Meteor Tangerang (2004) – Dentuman keras terdengar hingga Jakarta dan Bekasi.
  8. Meteor Cirebon (2025) – Terbaru, warga Cirebon menyaksikan cahaya raksasa dengan suara dentuman keras menggema di langit malam.

Apa Sebenarnya Meteor Itu?

Meteor adalah benda padat dari luar angkasa, biasanya pecahan asteroid atau sisa komet. Ketika memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan hingga 72 kilometer per detik, gesekan dengan udara membuat permukaannya menyala terang.

Fenomena ini dikenal sebagai bintang jatuh, meski sebenarnya bukan bintang sama sekali. Meteor besar terkadang meledak di udara (airburst) akibat tekanan ekstrem, menimbulkan gelombang kejut dan suara dentuman, seperti yang terjadi di Bone dan kini di Cirebon.

“Sebagian besar meteor habis terbakar di atmosfer, tapi yang besar bisa meledak atau bahkan jatuh ke bumi menjadi meteorit,” jelas Thomas Djamaluddin.

Ilmuwan: Tak Berbahaya, Tapi Penuh Pelajaran

Walau sempat bikin geger, BRIN memastikan fenomena meteor di Cirebon tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Justru, peristiwa ini membuka peluang riset penting tentang komposisi benda langit dan potensi ancaman asteroid di masa depan.

“Fenomena seperti ini sangat berharga bagi sains. Dari meteor, kita bisa memahami sejarah tata surya dan bahan pembentuk planet,” pungkas Thomas.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60