DEPOK, Radarjakarta.id – Jumlah Penderita Diabetes Melitus di Kota Depok dinilai cukup tinggi.
Kepala Divisi Medis Primaya Hospital, dr. Sarah Cinthya Margaretha mengatakan itu saat peresmian Klinik Merawat Loeka Diabetik.
Dia menambahkan jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) di Kota Depok cukup tinggi.
Dari data kunjungan pasien di Primaya Hospital Depok tercatat ada 12 ribu per bulan dimana 50 persennya atau sekitar 6 ribu adalah kunjungan pasien DM.
Dari jumlah tersebut, sekitar 10 persen atau 600 adalah pasien yang didiagnosa menderita DM.
“Kalau dari satu bulan itu kan sebenarnya kita kunjungan itu 12 ribuan. Dari 12 ribu kunjungan itu yang didiagnosa diabetes itu sekira 50 persen,” katanya.
Sarah menyebut, pasien yang melakukan kunjungan itu tentu akan berulang sesuai kondisi kesehatannya.
Satu pasien kan bisa berulang 2-3 kali kunjungan dalam satu bulan.
“Nah dari 6 ribu kunjungan itu kemungkinan yang punya luka itu kan pasti kurang lebih 10 persen. Jadi ada ratusan lah yang memang perlu ditangani,” ujarnya.
Biasanya penderita DM adalah pasien dengan usia di atas 65 tahun.
Namun akibat gaya hidup yang kurang sehat maka banyak pasien DM saat ini berada di rentang usia 30 tahun.
“Usia produktif ini banyak ternyata yang punya DM, meskipun belum ada keluhan luka, karena biasanya usia-usia kita kan lebih safety ya,” katanya.
Melihat tingginya jumlah penderita DM di Depok, Primaya Hospital menginisiasi dibukanya Klinik Merawat Loeka Diabetik (Klinik Melodi). Layanan tersebut menjadi yang pertama hadir di Kota Depok.
Direktur Primaya Hospital Depok, dr. Hanny Marliana mengatakan, Klinik Melodi hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat tentang layanan kesehatan terintegrasi, dan berstandar tinggi dalam perawatan luka yang kompleks.
Klinik Melodi tidak hanya menangani luka diabetik, tetapi juga berbagai jenis luka lain, seperti luka vaskular, luka pasca operasi, luka bakar, hingga luka kronis yang membutuhkan perhatian khusus.
Dengan pendekatan multidisiplin, pasien akan mendapatkan perawatan holistik mulai dari diagnosis, tindakan medis, hingga rehabilitasi.
“Jadi ini sebenarnya memang klinik perawatan luka. Kami bisa menangani segala luka, cuma kita memang memperkenalkan diri sebagai klinik perawatan luka diabetes, karena kasus diabetes cukup tinggi, nomor satu,” katanya.
Dia menyebut, klinik ini cukup penting untuk melakukan perawatan pada pasien DM. Serta untuk mencegah timbulnya luka parah atau tindakan amputasi.
“Kami bisa menangani segala jenis luka, jenis perawatan luka yang kasusnya cukup bervariasi. Seperti luka bakar, karena kita juga disini ada burn unit dan itu juga kami memiliki spesialis bedah plastik. Jadi kasus-kasus luka apapun kita bisa atasi,” ujarnya.
Klinik Melodi dilengkapi tenaga medis lengkap dengan keahlian yang spesifik. Misalnya, adanya dokter bedah plastik, bedah vaskuler dan lainnya. Klinik Melodi memfokuskan agar pasien-pasien itu terhindar dari amputasi. Layanan di Klinik Melodi juga dapat diakses oleh pasien BPJS Kesehatan.











