Ketua RT Disundul Seorang Oknum Berseragam FKPM di Proyek Pemda

banner 468x60

JAKARTA, Radarjakarta.id – Sebuah insiden mengejutkan terekam kamera Handphone, Seorang pria berseragam FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) menyundul seseorang  yang merekamnya saat terjadi cekcok di lokasi proyek milik Pemprov DKI di Kalideres, Jakarta Barat.

Setelah ditelusuri awak media, Kejadian panas ini berlangsung pada Jumat (4/7/2025) sekitar pukul 10.00 WIB di kawasan Perumahan Kalideres Permai Blok C8-C9, RT 02 RW 014. Insiden terekam dalam video berdurasi 24 detik  dan kini telah beredar luas di grup WhatsApp wartawan serta media sosial warga setempat.

Dalam video yang memicu kemarahan netizen tersebut, terlihat pria berseragam FKPM terlihat arogan, belakangan diketahui orang tersebut berinisial DS, mantan RW 014 Kalideres Permai, DS tiba-tiba menghampiri dan menyundul Ketua RT 02, Julius, usai adu mulut terkait proyek pembangunan pagar pembatas lahan aset milik Pemprov DKI Jakarta.

Padahal proyek yang dikerjakan kontraktor CV Saliza ini telah mengantongi izin resmi dari lingkungan dan instansi terkait. Namun, DS datang dengan nada tinggi mempertanyakan identitas atau KTP milik operator traktor yang bernama Iwan (50).

Cekcok panas pun tak terelakkan. DS yang dikenal sebagai mantan RW dan kini tak lagi menjabat, menuding Julius sebagai “pendatang baru” yang tak tahu sejarah wilayah. Tak hanya berdebat, DS tiba-tiba menyundul Julius di hadapan warga dan pekerja proyek.

Dalam video berdurasi 24 detik memperlihatkan percekcokan keduanya, ” Bang**t, Dari dulu….(Suara tidak jelas), videoin, videoin,” kemudian mendekat lalu menyundul yang merekam (diketahui yang merekam video tersebut adalah Julius).

“Mantan RW.” kata Julius

Mantan RW, …Loe RT yang ngga kepilih,”Balas DS.

Kejadian sempat dipisahkam oleh seorang warga. Momen ini akhirnya viral.

“Dia bukan RW lagi, tapi tetap merasa paling berhak menentukan segalanya!” ujar Julius kepada wartawan, Jumat (5/7/2025).

Saksi mata sekaligus mandor proyek, Prio (40), membenarkan ada seorang warga yang memerintahkan tukang dan operator alat berat menghentikan pekerjaan yang baru berjalan sekitar 10 meteran. 5 orang pekerjanya bahkan sempat bingung dan ketakutan.

“Ada 1 orang suruhan salah satu penguna lahan datang, suruh stop kerja. Kami bingung. Padahal semua dokumen sudah lengkap,” kata Prio.

“Tidak berselang lama datang DS, mempertanyakan KTP anak buah saya,” ungkap Prio.

Ketua RW 014, Hendra, memperkuat keterangan tersebut. Menurutnya, proyek pagar pada lahan seluas 1.700 meter persegi itu telah melalui prosedur legal, termasuk sosialisasi kepada warga.

“Proyek ini resmi. Tidak ada perintah penghentian. Yang bersangkutan (DS) bukan pejabat lingkungan aktif,” tegas Hendra kepada awak media di Sekretariat RW 014 Perumahan Kalideres Permai, Jumat (5/7/2025).

Data dari Suku Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) Jakarta Barat juga menguatkan bahwa lahan yang sedang dibangun merupakan aset milik Pemprov DKI. Bahkan surat pengosongan lahan telah dikeluarkan sejak 26 Juni 2025 dengan nomor 568/PU.10.00.

Ironisnya, tiga bangunan semi permanen yang berada di dalam lahan berupa bengkel mobil, workshop furniture, dan workshop kusen disebut salah satunya pernah dikomersialkan oleh DS semasa menjabat RW.

“Ada kepentingan lama yang belum selesai, makanya dia gusar. Tapi caranya jelas salah, apalagi sampai melakukan kekerasan,” ucap seorang warga kepada wartawan, Jumat (5/7).

Warga sekitar menyayangkan insiden tersebut dan berharap aparat bertindak tegas.

“Pembangunan itu untuk kepentingan umum. Kalau dulu lahan dikomersilkan seenaknya, sekarang harusnya kita dukung penataan dari Pemda,” ungkapnya.

Hingga berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian. Namun, warga berharap Polisi cepat merespon dan bertindak tegas.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60